BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Sekretaris PWI Lampung Hi. Adi Kurniawan mengatakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) merupakan reyasa ulang terhadap tugas kewartawanan sehari-hari. Oleh karena itu, seharusnya UKW tidak menjadi momok menakutkan bagi wartawan.
"Dalam UKW, peserta hanya menjalankan apa yang biasa dilaksanakan dalam tugas-tugas kewartawanan setiap hari. Saya yakin kawan-kawan peserta bisa lulus seratus persen, karena ini hanya rekonstruksi saat melakukan tugas-tugas peliputan di lapangan," kata Adi pada pra UKW Angkatan XVIII di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad, Jalan Ahmad Yani, Bandar Lampung, Minggu (4/11/2018).
Pada kegiatan yang diikuti 48 peserta ini, Adi Kurniawan mengatakan, pra UKW adalah upaya memberikan pemahaman awal kepada para peserta. Pra UKW, kata Adi, menjadi rujukan bagi peserta sebelum pelaksanaan Senin-Selasa (5-6/11/2018).
Meski demikian, Adi mengingatkan UKW juga tidaklah mudah. Sebab, penguji akan cermat melihat kemampuan peserta dan apa yang dilakukan sesuai standar profesi wartawan atau tidak.
Dalam kesempatan itu, General Manager jp-news.id ini menjelaskan urutan materi uji untuk angkatan muda. Materi tersebut yakni, merencanakan atau mengusulkan liputan, rapat redaksi, liputan terjadwal, wawancara cegat, menulis berita, menyunting berita, membuat rubrikasi, wawancara tatap muka, dan jejaring.
Pada bagian lain Pelaksana Tugas (Plt) PWI Lampung, Nizwar, mengatakan semua materi uji sangat standar. "Usulan liputan minimal dibuat dua rencana, lalu dipertanggungjawabkan dan dipertahankan pada saat redaksi dengan angkatan madya. Adapun masukan-masukan dalam rapat redaksi hendaknya dicatat oleh peserta," jelas Nizwar.
Setelah itu, lanjut mantan Pemred Radar Lampung ini, peserta akan masuk sesi liputan terjadwal, dan wawancara cegat. Peserta mendapatkan paparan narasumber yang dihadirkan oleh panitia UKW, atau biasanya disebut konferensi pers, dan setiap peserta mendapatkan kesempatan bertanya pada narasumber. "Hal-hal yang belum jelas saat konferensi pers dapat dipertajam saat wawancara cegat," ucapnya.
Hasil bahan liputan dari dua sesi tersebut kemudian dituangkan dalam berita. "Penguji akan melihat standar penulisan berita dari bahan liputan terjadwal dan wawancara cegat," terus Nizwar.
Kemudian, peserta memasuki sesi menyunting berita sendiri. Sesi ini adalah upaya memberikan pemahaman kepada peserta muda agar dalam penulisan berita mengurangi tingkat kesalahan pemahaman dan penggunaan tata bahasa.
"Dua sesi berikutnya sangatlah ringan. Peserta hanya mempraktekkan wawancara tatap muka dengan baik. Ini adalah unjuk kerja ketika kita berhadapan langsung dengan narasumber. Diteruskan kedalaman atau kedekatan emosional dengan narasumber melalui jejaring yang dimiliki wartawan," kata Nizwar. (PRO1)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1276
Lampung Selatan
3973
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia