Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Revitalisasi Industri Kakao, Pemerintah Gandeng Lembaga Dunia ICCO
Lampungpro.co, 24-Jan-2018

Amiruddin Sormin 1401

Share

JAKARTA (Lampungpro.com): Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Pertanian memfasilitasi kunjungan delegasi International Cocoa Organization (ICCO) yang dipimpin Direktur Eksekutif ICCO, Jean-Marc Anga, 21-27 Januari 2018. Kunjungan ini merupakan upaya pemerintah Indonesia merevitalisasi tanaman kakako.

"Kunjungan kerja ini untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan ICCO guna mencari cara merevitalisasi industri kakao. Selama kunjungan kami memfasilitasi pertemuan antara ICCO dan pemangku kepentingan nasional baik dari kalangan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, kelompok masyarakat madani. Selain itu, membicarakan mengenai proyek kerja sama penangangan hama kakao," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri, Febrian A. Ruddyard, Rabu (24/1/2018).

Industri kakao saat ini dalam kondisi terpuruk. Di pasar internasional, harga kakao turun cukup tajam. Tercatat di 2017, harga kakao turun 52% dibandingkan harga kakao tahun sebelumnya. Pada Maret 2016, harga kakao di pasar internasional tercatat USD 2.700 per ton dan pada Mei 2017, harga kakao turun tajam ke level USD 1.700 per ton.

Selain itu, industri kakao terancam serangan hama, penuaan tanaman cokelat yang membutuhkan peremajaan, rendahnya akses petani skala kecil terhadap pinjaman modal, dan pengetahuan petani terhadap pemasaran produk. Merespon tantangan ini, pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk merevitalisasi industri kakao nasional.

Sebagai bagian rangkaian kegiatan delegasi ICCO, pemerintah menyelenggarakan multistakeholders meeting di Hotel Aryaduta, Selasa (23/2018). Selain dihadiri pemerintah dan kelompok masyarakat, acara ini dihadiri pihak swasta seperti Cargill, Nestle, Mayora, PT PP London Sumatra Tbk, dan BT Cocoa.

Pada pertemuan itu, Anga menyampaikan pandangannya terkait upaya pemerintah untuk merevitalisasi industri kakao. "Kebijakan revitalisasi industri kakao Indonesia dapat disandarkan pada empat langkah utama, yang terdiri dari promosi konsumsi kakao, diversifikasi, pemrosesan kakao di negara asal guna meningkatkan added-value produk, dan penyusunan Rencana Kakao Nasional berdasarkan pengetahuan tentang sumber daya kakao setempat," kata Anga.

Berdasarkan dataKementerian Pertanian, 97% total produksi nasional kakao berasal dari petani skala kecil yang berjumlah 1,7 juta orang. Indonesia tercatat merupakan penghasil kakao terbesar di Asia dan ketiga terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Di 2017, Kementerian Pertanian mencatat produksi kakao Indonesia berada di angka 650 ribu ton. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

258


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved