PLN Saat Menyampaikan RUPS Tahun Buku 2022 | Lampungpro.co/Dok PLN

Laba PLN meningkat dari Rp13,1 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp14,4 triliun pada tahun 2022. Kinerja keuangan tersebut, berhasil dicapai setelah PLN berhasil meningkatkan penjualan listrik sebesar 6,3% dari 257,6 Terrawatt hour (TWh) pada tahun 2021, menjadi 273,8 TWh pada tahun 2022.

Hal ini berdampak pada meningkatnya pendapatan penjualan tenaga listrik 7,7% dari Rp288,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp311,1 triliun pada tahun 2022. Menurut Darmawan, capaian tersebut tentu bukan sekadar angka.

Sebab di balik itu semua, ada arahan dan bimbingan Menteri BUMN Erick Thohir dan Wamen I BUMN Pahala Mansury. Dukungan yang sama juga datang dari Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan, sehingga kolaborasi seluruh pihak, mampu menciptakan iklim investasi yang baik dan mendorong PLN membukukan kinerja keuangan yang optimal.

"Capaian ini juga tak lepas dari kerja keras seluruh insan PLN, yang melakukan transformasi dengan fondasi digitalisasi. Kami akan terus melanjutkan transformasi untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan," ungkap Darmawan Prasodjo.

Selanjutnya, PLN juga melakukan penataan diseluruh proses bisnis PLN dari yang berserak menjadi streamline, mengubah kultur organisasi dari bureaucratic like menjadi business like, mengubah sistem pelayanan pelanggan yang sebelumnya lambat, tidak responsif menjadi cepat dan sangat memuaskan.

Sebagai BUMN, PLN juga akan terus melaksanakan amanah negara untuk memastikan seluruh penjuru Indonesia, bisa menikmati layanan kelistrikan lebih baik lagi.

Sejak tahun 2022, PLN sudah melakukan berbagai akselerasi untuk meningkatkan Rasio Desa Berlistrik (RDB) dan Rasio Elektirifikasi (RE). PLN dengan memanfaatkan PMN menargetkan pada tahun 2023 ini RE akan meningkat menjadi 99,80 persen dan RDB menjadi 99,85 persen.