Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Sabung Ayam Sulit Diberantas di Lampung, Begini Perputaran Uang Miliaran Rupiah Bisnis Ayam Aduan
Lampungpro.co, 01-Jun-2025

Amiruddin Sormin 2597

Share

Ilustrasi sabung ayam. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Gugurnya tiga polisi saat menggerebek arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, pada 17 Maret 2025, ternyata bukanlah akhir dari praktik sabung ayam di Lampung. Pasca gugurnya Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M. Ghalib Surya Ganta yang ditembak oleh oknum anggota TNI, menurut catatan Lampungpro.co, sejumlah kasus sabung ayam masih terjadi di Lampung Timur, Tulang Bawang, dan Lampung Tengah.

Sulitnya memberantas praktik sabung ayam karena selain menjadi hobi, ada perputaran uang miliaran rupiah dalam bisnis ayam aduan. Bisnis ayam aduan di Lampung berkembang cukup pesat, terutama di daerah pedesaan dan pinggiran kota seperti Pesawaran (Gedong Tataan, Padang Cermin).

Kemudian di Lampung Selatan (Kalianda, Sidomulyo), Tulang Bawang dan Mesuji (Rawajitu), Lampung Timur, dan Pringsewu. Di wilayah ini, ayam aduan bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga sumber penghasilan.

Seekor ayam aduan siap tanding bisa dihargai mulai dari Rp2 juta hingga Rp25 juta, tergantung usia, trah, dan rekam jejak pertarungan.

Bisnis ayam aduan menciptakan ekosistem ekonomi tersendiri, antara lain peternakan ayam aduan. Di sini, peternak menyediakan bibit dan membesarkan ayam dengan perawatan khusus seperti pemberian jamu dan latihan fisik.

Jual Beli Ayam Aduan: Pasar khusus atau transaksi online dilakukan, bahkan melalui grup Facebook dan WhatsApp.

Kemudian bisnis jamu dan obat ayam. Obat kuat, perangsang otot, vitamin, dan jamu menjadi komoditas dengan permintaan tinggi. Selain itu, ada

Arena Latihan: Peternak menyewakan tempat khusus untuk uji tanding dan latihan ayam, serta

Bisnis Peralatan Pendukung: Seperti kandang bambu, alat cukur jalu, sarung kaki, dan pelindung tubuh ayam.

Di Lampung, ada ratusan komunitas penghobi ayam aduan. Misalnya komunitas "Sabung Lampung Selatan", "Pecinta Bangkok Lampung", atau grup-grup privat Facebook yang aktif melakukan kompetisi latihan antar ayam (sparring), transaksi jual beli lintas kabupaten, dan pertukaran informasi seputar perawatan serta silsilah ayam.

Beberapa peternak di Lampung sudah menjual ayam aduan ke luar daerah, bahkan ke luar negeri seperti Malaysia dan Thailand secara terselubung. Ini karena tingginya permintaan akan ayam jenis Bangkok asli.

Situs penjualan online, seperti marketplace khusus hobi, juga digunakan untuk pemasaran. Meski sering dilakukan secara semi-anonim karena menyangkut sensitivitas hukum.

Perputaran Uang Bisnis Sabung Ayam di Lampung

Dari hasil wawancara Lampungpro.co dan keterangan pelaku bisnis ayam aduan di lapangan, satu event sabung ayam di arena ilegal tersembunyi (sering disebut “gelanggang” atau “kalangan”) biasanya melibatkan 8–20 pertarungan per hari. Taruhan per laga berkisar dari Rp500 ribu hingga Rp10 juta, tergantung reputasi ayam dan kesepakatan penonton.

Artinya, dalam satu hari per event, total uang yang dipertaruhkan bisa mencapai Rp50 juta hingga Rp200 juta. Jika kegiatan ini dilakukan dua kali seminggu di satu titik lokasi, maka per bulan bisa mencapai Rp400 juta hingga Rp1,6 miliar per lokasi.

Dengan catatan, ini belum termasuk uang yang beredar dari jasa perawatan dan pelatih ayam. Pelatih bisa mendapat bayaran Rp250 ribu hingga Rp1 juta per sesi latihan.

Penjualan ayam pemenang, yang harganya bisa naik hingga Rp30 juta per ekor, juga menjadi sumber perputaran uang. Selain itu, ada omzet dari berbagai biaya logistik seperti sewa tempat tersembunyi yang bisa mencapai Rp5 juta per event. Tentu saja, ada biaya keamanan dan “uang koordinasi” ke oknum tertentu.

KLIK DAN BACA BERITA SEBELUMNYA: Gerebek Sabung Ayam di Anak Tuha Lampung Tengah, Polisi Amankan 17 Motor, 5 Pria, dan 4 Ayam Jantan

Dari sebuah laporan tak resmi di wilayah Lampung Selatan dan Pesawaran, ditemukan setidaknya tiga titik arena sabung ayam yang rutin beroperasi setiap akhir pekan. Jika masing-masing mengelola uang Rp500 juta per bulan, maka total perputaran uang minimal mencapai Rp1,5 miliar per bulan hanya dari tiga lokasi.

Jumlah ini belum termasuk perputaran ekonomi sekunder dari pakan, vitamin, pengobatan, dan ayam. Termasuk perdagangan peralatan aduan.

Meskipun nilai ekonominya besar, perputaran ini tidak tercatat secara resmi dalam ekonomi daerah (non-PDRB) dan rawan merusak tatanan sosial, seperti praktik suap, premanisme, dan utang-piutang akibat kalah taruhan. Juga berpotensi menimbulkan perpecahan sosial antarwarga atau kelompok.

Potensi ekonomi dari bisnis ayam aduan di Lampung besar, dengan perputaran uang yang bisa mencapai miliaran rupiah tiap bulan. Namun, tidak produktif secara legal dan berisiko tinggi terhadap aspek hukum serta sosial.

Sehingga, perlu pendekatan dari pemerintah untuk mengalihkan ekosistem ini ke bentuk usaha legal dan produktif. Seperti beternak ayam kontes, ekspor ayam hias, atau budidaya plasma nutfah ayam unggulan lokal.

Kendala dan Tantangan

Meskipun beternak ayam tidak dilarang, penggunaannya untuk sabung ayam adalah ilegal.

Stigma Sosial: Identik dengan kekerasan dan perjudian, membuat pelaku bisnis ragu untuk terbuka.

Keterbatasan Akses Pendanaan: Karena dianggap sebagai sektor tidak produktif formal, usaha ini sulit mendapat dukungan perbankan atau kredit usaha rakyat.

Untuk mengarahkan bisnis ayam aduan ke arah yang produktif dan legal, pelaku usaha di Lampung dapat mengalihkan fokus ke ayam seni atau ayam laga non-judi seperti kompetisi ketangkasan dan keindahan. Membentuk koperasi peternak ayam aduan untuk mengelola usaha secara kolektif dan profesional.

Mensertifikasi ayam unggulan sebagai produk genetik unggul, seperti di sektor ayam petelur atau pedaging. Mengembangkan wisata edukatif peternakan ayam aduan sebagai alternatif ekonomi kreatif berbasis budaya. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

#

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved