Ilustrasi KDRT | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Warga Way Halim, Bandar Lampung inisial SR (48), melaporkan suaminya inisial SB ke Mapolresta Bandar Lampung, atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada Sabtu (19/6/2021). SR tak tahan dengan perilaku suaminya, yang sering menyiksa dirinya tanpa sebab.

Kepada awak media, SR mengaku perbuatan suaminya ini sudah terjadi sejak beberapa tahun ini. Namun ia tidak berani melaporkan kejadian itu ke kepolisian, karena sering mendapatkan ancaman dari suaminya.

Saya baru melapor, karena kemarin-kemarin itu takut. Dia mengancan katanya kalau lapor ke polisi, maka saya bersama anak-anak mau dibunuh, kata SR saat ditemui awak media, setelah melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Bandar Lampung.

Karena merasa tidak tahan dengan perbuatan suaminya, yang terakhir kali pada Sabtu (19/6/2021) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Ada pun kronologisnya, SR dilempar gelas berisi kopi panas oleh suaminya ke arah kepala. Atas hal itu, SR mengalami luka robek dibagian kepala belakang.

"Setelah kejadian, saya dipeluk sama anak laki-laki saya yang baru bangun tidur, ternyata sudah mengucur darah. Setelah itu saya naik motor ke tempat kerja dan saya langsung bawa ke Klinik di Antasari oleh bos saya," ujar SR.

Setelah diperiksa, diketahui korban menerima delapan jahitan atas lemparan gelas dari suaminya. Sebelumnya suaminya juga pernah melakukan tindakan kekerasan terhadap anak pertama dan ketiganya, dengan melemparkan benda tumpul beberapa tahun yang lalu.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana membenarkan adanya laporan KDRT. Ada pun laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1392/VI/2021/LPG/RESTA BALAM tanggal 19 Juni 2021.

"Iya benar, kami menerima laporan tindakan KDRT dengan korban perempuan warga Way Halim. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan atas laporan ini," jelas Kompol Resky Maulana. (***)

Editor : Febri Arianto

>