Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Sosper, Anggota DPRD Lampung Mirza Ingatkan Harmonisasi Keluarga Saat Wabah Corona
Lampungpro.co, 15-Jun-2020

Heflan Rekanza 1225

Share

Anggota DPRD Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat melaksanakan sosperda | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Berdasarkan catatan selama akhir tahun 2019, jumlah perceraian di Kota Bandar Lampung meningkat 200 kasus. Perselisihan dan pertengkaran diduga sebagai pemicunya. Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengaku prihatin dengan angka perceraian yang terus meningkat tiap tahunnya.

Untuk membendung bertambahnya kasus yang menyebabkan rapuhnya ketahanan keluarga. Makanya kami DPRD sudah membuat peraturan daerah Provinsi Lampung nomor IV tahun 2018, tentang penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga, kata Mirza, saat melakukan sosialisasi perda (sosperda), Sabtu (13/6/2020) kemarin.

Mirza menjelaskan, keluarga menjadi bagian paling penting dalam membentuk sebuah peradaban kemanusiaan, dimana menurutnya dari keluargalah awal mula seseorang diperkenalkan nilai-nilai agama dan kebudayaan atau adab. "Tanda rapuhnya ketahanan dalam keluarga diantaranya adalah, intensitas konflik dalam keluarga yang cukup tinggi, kekerasan dalam rumah tangga yang kerap terjadi, serta rendahnya implementasi nilai-nilai spiritual dalam keluarga," jelas.dia.

Salah satu tanggung jawab keluarga, dalam perda ini, kata Mirza, adalah memenuhi kebutuhan legalitas perkawinan dan kependudukan bagi seluruh anggota keluarga. Keluarga tentram, berkaitan dengan aspek legalitas perkawinan. Sebab, sah atau tidaknya perkawinan menjadi salah satu unsur ketentraman, terang Anggota DPRD dapil Bandar Lampung tersebut.

Menurut pria yang juga Ketua HKTI Lampung tersebut, berkat covid-19 justru menguji ketahanan keluarga, dimana di masa pandemi corona bisa saling mengenal lebih dalam antar anggota keluarga. Hanya saja, masa pandemi juga menjadi momen krusial bagi seluruh keluarga agar bisa mengatasi dinamika dan permasalahan yang selama ini belum muncul karena kesibukan masing-masing.

Dengan adanya pandemi ini, satu saja anggota keluarga sakit akan berpengaruh pada seluruh keluarga. Dimana dampaknya bisa menjadi stres hingga bermuara ke amarah kepada pasangan atau anak. Hal ini membuat situasi keluarga menjadi tidak nyaman. Jika tidak ditangani dengan baik oleh keluarga tersebut, bisa menimbulkan yang lebih berat di kemudian hari, ucap dia.

Hanya saja, pengusaha muda tersebut menilai, dengan terpusatnya aktivitas harian di rumah membuat sikap anggota keluarga yang selama ini tak terperhatikan kini menjadi nampak. Menurutnya tanpa komunikasi yang baik hal itu rentan memicu pertikaian antar anggota keluarga. Di sisi lain, dengan adanya pandemi ini masalah lain pun turut timbul. Lantaran pemerintah menganjurkan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar rumah. 

Tidak sedikit kepala keluargga yang penghasilannya berkurang, bahkan kehilangan pekerjaan. "Semoga dengan semua persoalan yang timbul di masa pandemi ini masyarakat bisa saling bahu membahu antar anggota keluarga, untuk mempertahankan keutuhan dan keharmonisan keluarga, tutup Mirza.(PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan...

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...

1089


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved