BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Berdasarkan catatan selama akhir tahun 2019, jumlah perceraian di Kota Bandar Lampung meningkat 200 kasus. Perselisihan dan pertengkaran diduga sebagai pemicunya. Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengaku prihatin dengan angka perceraian yang terus meningkat tiap tahunnya.
Untuk membendung bertambahnya kasus yang menyebabkan rapuhnya ketahanan keluarga. Makanya kami DPRD sudah membuat peraturan daerah Provinsi Lampung nomor IV tahun 2018, tentang penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga, kata Mirza, saat melakukan sosialisasi perda (sosperda), Sabtu (13/6/2020) kemarin.
Mirza menjelaskan, keluarga menjadi bagian paling penting dalam membentuk sebuah peradaban kemanusiaan, dimana menurutnya dari keluargalah awal mula seseorang diperkenalkan nilai-nilai agama dan kebudayaan atau adab. "Tanda rapuhnya ketahanan dalam keluarga diantaranya adalah, intensitas konflik dalam keluarga yang cukup tinggi, kekerasan dalam rumah tangga yang kerap terjadi, serta rendahnya implementasi nilai-nilai spiritual dalam keluarga," jelas.dia.
Salah satu tanggung jawab keluarga, dalam perda ini, kata Mirza, adalah memenuhi kebutuhan legalitas perkawinan dan kependudukan bagi seluruh anggota keluarga. Keluarga tentram, berkaitan dengan aspek legalitas perkawinan. Sebab, sah atau tidaknya perkawinan menjadi salah satu unsur ketentraman, terang Anggota DPRD dapil Bandar Lampung tersebut.
Menurut pria yang juga Ketua HKTI Lampung tersebut, berkat covid-19 justru menguji ketahanan keluarga, dimana di masa pandemi corona bisa saling mengenal lebih dalam antar anggota keluarga. Hanya saja, masa pandemi juga menjadi momen krusial bagi seluruh keluarga agar bisa mengatasi dinamika dan permasalahan yang selama ini belum muncul karena kesibukan masing-masing.
Dengan adanya pandemi ini, satu saja anggota keluarga sakit akan berpengaruh pada seluruh keluarga. Dimana dampaknya bisa menjadi stres hingga bermuara ke amarah kepada pasangan atau anak. Hal ini membuat situasi keluarga menjadi tidak nyaman. Jika tidak ditangani dengan baik oleh keluarga tersebut, bisa menimbulkan yang lebih berat di kemudian hari, ucap dia.
Hanya saja, pengusaha muda tersebut menilai, dengan terpusatnya aktivitas harian di rumah membuat sikap anggota keluarga yang selama ini tak terperhatikan kini menjadi nampak. Menurutnya tanpa komunikasi yang baik hal itu rentan memicu pertikaian antar anggota keluarga. Di sisi lain, dengan adanya pandemi ini masalah lain pun turut timbul. Lantaran pemerintah menganjurkan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar rumah.
Tidak sedikit kepala keluargga yang penghasilannya berkurang, bahkan kehilangan pekerjaan. "Semoga dengan semua persoalan yang timbul di masa pandemi ini masyarakat bisa saling bahu membahu antar anggota keluarga, untuk mempertahankan keutuhan dan keharmonisan keluarga, tutup Mirza.(PRO2)
Berikan Komentar
Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...
1089
Olahraga
12834
Bandar Lampung
6052
Bandar Lampung
3739
Lampung Selatan
3329
336
18-May-2025
241
18-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia