Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Gula Merah di Lampung Timur Dikuasai Tengkulak, Tamanuri Janji Cari Solusi
Lampungpro.co, 08-Jul-2018

Lukman Hakim 1659

Share

#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

LABUHANRATU (Lampungpro.com): Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) Tamanuri memberikan solusi mengenai persoalan harga gula merah, yang selama ini dkeluhkan pembuat gula merah di Desa Labuhanratu V, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur, saat reses Sabtu (7/6/2018).

Politisi dari Partai Nasdem itu meminta agar Kepala Desa Labuhanratu V, mengendalikan polemik permainan harga gula merah, dengan cara menciptakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Kebetulan Bumdes menjadi program unggulan di Indonesia untuk memajukan desa. "ini PR kepala desa untuk menyejahterakan warganya dari cekikan tengkulak, kata Tamanuri.

Sementara itu, Kepala Desa Labuhanratu V, Sudar, menyambut baik solusi yang diarahkan oleh mantan Bupati Way Kanan tersebut. Yaitu, akan merumuskan Bumdes, yang berperan menampung gula merah, khususnya gula buatan warga Desa Labuhanratu V dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun, sebelum membentuk Bumdes tersebut saya akan mengumpulkan agen agen gula merah untuk bermusyawarah guna menanggulangi persoalan harga gula, kata Sudar.

Menurut Sudar, di desanya hampir 50 persen warganya menekuni usaha rumahan dengan membuat gula merah. Dan, mayoritas gula-gula yang dibuat warganya dijual di tengkulak atau agen sekitaran Kecamatan Labuhanratu dan Way Jepara.

Seorang pembuat gula merah, Nursalim (50), di hadapan anggota DPR-RI Tamanuri, mengaku dirinya menjadi pembuat gula merah sudah sejak 25 tahun lalu. Namun, persoalan harga menjadi kendala utama. Bahkan, pemerintah setempat belum pernah memberikan solusi agar harga gula merah tidak selalu dipermainkan tengkulak.

Tengkulak kalau membeli semaunya. Bahkan, pernah harga jatuh hingga tiga ribu rupiah per kilogram. Kami tidak mungkin mau nimbun gula merah pasti akan meleleh kalau ditimbun terlalu lama, kata Nursalim. (SUSANTO/PRO2)

 

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

15135


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved