Melalui proses seleksi poster yang ketat, mereka berhasil lolos ke tahap selanjutnya melalui pesan dari email. Bahkan, Jihan dan Yardan tidak menyangka saat berhasil mewakili fakultas untuk hadir secara offline di UTM.
Pada tahap presentasi, masing-masing peserta lomba diberikan waktu sekitar tujuh menit untuk mempresentasikan inovasinya, ditambah dengan sesi tanya jawab oleh para juri dan audiens selama lima menit.
Selama proses perlombaan, seluruh seleksi dilakukan dengan cukup ketat melalui prrsentasi pemaparan ide inovatif dalam pembelajaran, karena untuk membuat sebuah inovasi bukanlah hal sederhana.
Terlebih lagi, inovasi tersebut harus sesuai dengan pendekatan kompetisi yaitu pendekatan STEAM.
"Kalau berbicara soal inovasi, waktu itu yang terlintas di dalam pikiranku adalah bagaimana caranya untuk dapat menghubungkan matematika dengan teknologi, karena mengingat pembelajaran abad 21 saat ini lebih mengutamakan pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi," ujar Jihan.
Jihan bersama dengan Yardan dan Ulfa adalah contoh dari banyak mahasiswa yang bisa menginspirasi semua mahasiswa di Unila.
Bagi mereka, inovasi pembelajaran yang ada bisa memberikan akses kepada semua orang akan tren terkini yang selalu berkembang disetiap bidang pembelajaran.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1570
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia