BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Tim peneliti dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) tengah mengembangkan inovasi penting di bidang pertanian ramah lingkungan melalui bioherbisida berbahan dasar tumbuhan lokal dan limbah pertanian. Inovasi ini menjadi alternatif pengganti herbisida kimia yang selama ini berpotensi mencemari lingkungan dan merusak ekosistem sawah.
Riset ini merupakan bagian dari Program Katalisator Kemitraan Berdikari yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Tujuan utamanya adalah menghadirkan solusi pengendalian gulma yang berkelanjutan dan dapat diterapkan langsung oleh petani di lapangan.
Bioherbisida tersebut memanfaatkan senyawa alelopati alami yang diekstrak dari sejumlah tumbuhan lokal seperti daun babadotan (Ageratum conyzoides), eceng gondok (Eichhornia crassipes), daun mangga (Mangifera indica), umbi teki (Cyperus rotundus), serta rimpang alang-alang (Imperata cylindrica). Menariknya, limbah kulit buah kakao hasil fermentasi juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas formula.
“Bahan-bahan ini kami pilih karena mudah ditemukan di lingkungan sekitar petani, sehingga memungkinkan produksi bioherbisida yang efisien dan berbiaya rendah,” ujar Ketua Tim Riset Rizky Rahmadi, M.P., dalam keterangan tertulis, Senin (12/5/2025).
Proses pembuatannya dilakukan melalui metode ekstraksi maserasi dengan pelarut organik. Hasil ekstraksi kemudian diformulasikan dengan adjuvant alami seperti Virgin Coconut Oil (VCO), Tween 80, dan asam asetat. Formula ini bertujuan meningkatkan daya rekat, kestabilan, serta efektivitas bioherbisida dalam menghambat pertumbuhan gulma tanpa merusak tanaman utama.
Video tutorial pembuatan bioherbisida ini juga telah dibagikan kepada publik melalui kanal YouTube, sehingga dapat diakses langsung oleh petani dan praktisi pertanian.
https://youtu.be/1-tHIjqWuPQ?si=PWlRLiyhgYXzEoWO
Tak hanya melibatkan dosen dan peneliti, proyek ini juga mendorong keterlibatan aktif mahasiswa dari Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan Polinela dalam setiap tahapan, mulai dari proses penelitian lapangan, pengujian efektivitas bioherbisida, hingga analisis hasil.
Riset ini juga menjalin kolaborasi strategis dengan dunia industri dan pendidikan vokasi, yakni PT Wong Agro Lestari dan SMKN 2 Metro. Kolaborasi ini dinilai penting dalam rangka memperkuat sinergi antara akademisi, pelaku usaha, dan lembaga pendidikan guna mendorong hilirisasi produk riset ke sektor pertanian nasional.
Selain Rizky Rahmadi, tim ini juga diperkuat oleh Dr. Dulbari, Subarjo, M.Tr.P., Dr. Hidayat Pujisiswanto, Fajar Rochman, M.P., Priyadi, M.Si., dan Bagio Suasono.
Dengan dukungan penuh dari LPDP, tim Polinela berharap riset bioherbisida ini tidak hanya berhenti pada tataran laboratorium, tetapi dapat berkembang menjadi solusi nyata yang aman, efektif, dan aplikatif bagi petani di seluruh Indonesia. (***)
Berikan Komentar
Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...
3194
EKBIS
9397
Tulang Bawang
6937
Lampung Tengah
4562
Lampung Selatan
4217
181
13-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia