Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

UBL Konsisten Cetak Calon Enterpreuner dan Pemimpin Handal di Era Digital
Lampungpro.co, 22-Jul-2017

Lukman Hakim 1249

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Universitas Bandar Lampung (UBL) menggelar Kuliah Umum Building Leadership Capability in Digital Era bersama Direktur Konstruksi PT Telkom Indonesia Akses, Erikson Sianipar, dari Pusat Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (PPIK) di aula Gedung F, Kampus A, Drs H RM Barusman, Jumat (21/7/2017). Kuliah umum Kepemimpinan di Era Digital dibuka Wakil Rektor II Bidang Administrasi Harpain, mewakili Rektor UBL Dr Yusuf S Barusman, Turut hadir sejumlah pejabat di lingkungan kampus tersebut.

Harpain, menyebut kuliah umum ini bernilai positif. Tidak hanya berisikan wejangan, materi, informasi, konten pendidikan, hingga pengalaman dari pemateri. Terlebih, acuannya sesuai isu terkini. Penempaan hardskill dan softskill selama kuliah harus ditunjang mental kepemimpinan dan pengalikasian komputerisasi yang baik. Kedua tuntunan yang dilandaskan implementasi logika ini, sangat menentukan kematangan lulusan kampus (UBL) diterima di dunia kerja. Bahkan, sebagai pencetak lapangan kerja (enterpreuner) profesional, kata dia.

Menyampaikan amanah Rektor UBL, Harpain berharap dari kuliah umum sivitas akademika UBL dapat tampil sebagai pemimpin, yang menguasai aplikasi teknologi. Terlebih, kedua hal ini menjadi prestise. Karena fungsinya tak hanya menjadi kebutuhan, tapi juga pedoman hidup manusia.

Pengembangannya di kampus terlihat peran UBL membangun digital kampus, dua tahun terakhir ini. Dari sisi implementasi digital office, digital project, sampai digital academic. Semua ini kita lakukan bertahap. Ke depannya, kita berharap langkah ini didukung PT Telkom Indonesia, dengan mengintensifkan berbagai kerja sama setelah kuliah umum ini, kata dia.

Dalam pemaparannya, Erikson menyebut peran kepemimpinan, enterpreuner dan pengusaan digital harus dimiliki mahasiswa UBL. Karena dapat membangun budaya kualitas, menumbuhkan nilai prestise kampus. Hingga terbangunnya karakter dan mindset kemandirian mahasiswa. Hasilnya akan terlihat secara komperehensif dari sisi motivasi, keaktifan, konektivitas, dan keperdulian yang terbangun dari faktor internal dan eksternal para mahasiswa, kata dia.

Pria asal Hutagalung, Sumatera Utara, menyebut dengan mahasiswa di generasi Z, yang dominan pengguna gadget perlu adanya upaya untuk membangun mindset berbasis digital yang dekat dengan kehidupan kampus dan sekitar. Bentuknya membangun networking agar memudahkan bersosialisasi dan mendapatkan pengetahuan yang luas, kata pria kelahiran 14 November 1963 ini.

Dalam sisi teknisnya, Erikson menyebut ada beberapa langkah agar para mahasiswa dapat menjadi pemimpin di era digital. Yaitu, mampu mendefinisikan visi dan strategi digital, memiliki kompetensi digital, kolaborasi pola kepemimpinan, aktif di organisasi kampus, menumbuhkan multiskill, menghargai perbedaan, aktif mengaplikasi di gital, memiliki kemitraan di bidang human resources (HR) dan IT. Kemudian, dapat selalu menyegarkan lingkungan sosial serta mendapatkan pengakuan dan penghargaan berbagai pihak. 

Tapi, efek era digital ini menjadikan mahasiswa memasuki situasi VUCA Zone (digital destructive), yang bersifat masa depan generasi sangat kompleks, bergejolak dan tidak bisa diprediksi dengan pasti. Untuk itu, para pemimpin di era digital harus memperhatikan keterbutuhan teknologi sesuai  dengan sumber daya-nya, kata dia.

Indriati Agustina Gultom, MM yang didapuk sebagai moderator mengatakan kriteria lain pemimpin di era digital bisa sukses. Harus berbeda secara positif, mampu berkoneksi (bekerja sama) dengan banyak pihak, dapat mengakomodir soft dan hardskill agar bermanfaat bagi orang lain hingga senantiasa menumbuhkan kesuksesan bersama banyak pihak, kata dia. (**/PRO2)

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved