Dwi Suripto menegaskan, akreditasi adalah perjalanan komitmen yang melibatkan seluruh lapisan komunitas akademis Unila.
Persiapan dan dedikasi tinggi ditunjukkan fakultas, staf, dan mahasiswa selama proses ini, yang semakin memperlihatkan standar kualitas yang dipegang Unila.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, yang telah berkontribusi dalam mencapai keberhasilan ini, sehingga proses akreditasi juga memberi Unila kesempatan untuk memperoleh masukan konstruktif dari FIBAA terkait peningkatan program akademik, desain kurikulum, dan layanan mahasiswa.
"Pengamatan dan rekomendasi FIBAA sangat berharga, menjadi peta jalan bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas, mulai dari penyelarasan proses pengajaran dengan standar internasional, hingga penyempurnaan mekanisme jaminan mutu," tegas Suripto Dwi Yuwono.
Dengan komitmen terhadap peningkatan kualitas berkelanjutan tersebut, maka dengan demikian, Unila semakin percaya diri untuk menyediakan pendidikan kelas dunia.
“Akreditasi dengan FIBAA tidak hanya meningkatkan kredibilitas Unila di tingkat nasional tetapi juga mengukuhkan reputasi kami di panggung global, mendorong mobilitas mahasiswa, dan memperkuat jaringan kolaborasi internasional,” tambahnya.
Bagi Dwi Suripto, keberhasilan akreditasi bukan akhir, melainkan awal dari babak baru bagi Unila dalam mencapai prestasi yang lebih tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Suripto turut mengajak seluruh komunitas akademis, untuk terus berkolaborasi demi membangun Unila sebagai institusi pendidikan yang berdaya saing global.
Dengan capaian ini, Unila semakin optimistis untuk terus melangkah maju, berinovasi, dan menjadi institusi yang berkontribusi positif bagi masyarakat luas
Pada kegiatan tersebut, perwakilan FIBAA yang turut hadir secara Daring melalui Zoom meliputi akademisi dan praktisi dari berbagai universitas ternama dunia di antaranya, Prof. Dr. Gabriel Lentner, University for Continuing Education Krems, Prof. Dr. Jan Friedrich Bruckermann, University of Applied Sciences for Economics and Management -FOM Cologne Site.
Selanjutnya, Dr. Kamaludeen Mohamed Nasir, Nanyang Technological University Singapore, Rana Öztürk, Professional Practice of Bern University, Ahmad Bunyan Wahib, Country Expertise from Faculty of Sharia and Law UIN Sunan Kalijaga, Edgar Wienhausen, Student Representative from Free University of Berlin. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Anonymous
1
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4276
Lampung Timur
7167
Bandar Lampung
4525
Lampung Tengah
1789
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia