Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Wisata Budaya Guar Bumi Ciparay, Ritual Menanam Padi Khas Majalengka
Lampungpro.co, 18-Oct-2017

1231

Share

Majalengka, ritual budaya Guar Bumi Ciparay, Menpar Arief Yahya, Pariwisata

MAJALENGKA (Lampungpro.com)-Ada yang unik dan tak biasa di Majalengka, 29 Oktober nanti. Di tanggal itu, wisatawan akan dihibur acara ritual budaya Guar Bumi Ciparay Majalengka di Alun alun Desa Ciparay, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. Acara ini langsung disupport Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan mengatakan, acara ini merupakan kerjasama Kemenpar dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka.

"Ini digelar rutin setahun sekali, tepatnya menjelang awal menanam padi sebelum datang musim hujan. Untuk edisi 2017, acaranya dikemas dengan beragam atraksi menarik yang diharapkan menjadi daya tarik wisataman nusantara dan mancanegara untuk berkunjung ke Majalengka," kata Esthy, Selasa (17/10).

Ritual guar bumi atau sedekah bumi ini digelar dengan harapan agar musim tanam yang akan datang para petani diberikan hasil panen yang berlimpah. Setiap tahun tepatnya di awal musim rendengan sering berkumpul dan doa bersama meminta keselamatan kepada sang pencipta.

Sedekah bumi merupakan sebuah ritual perenungan diri bahwa semua manusia berasal dari bumi dan manusia juga hidup di bumi.

Detail kegiatan ikut dipaparkan Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Kemenpar, Wawan Gunawan. Keseruan acaranya dijamin sangat banyak. Dari mulai karnaval Dongdang dan Tombak, hingga karnaval bebegig (orang-orangan) sawah, semua dipastikan siap menyapa setiap tamu.

Sebelum dimulai, beberapa tokoh masyarakat bersama pemdes melakukan ritual terlebih dahulu. Mereka memanjatkan doa dan saling bertukar makananan khas sedekah bumi yakni ketupat dan lepet (makanan yang terbuat dari ketan seperti lontong).

Sejumlah tari-tarian tradisional juga akan mengiringi acara gaur bumi seperti Tari Topeng, Sampyong Genjring dan permainan irama musik Calung. Selain itu, ada juga Pameran Kerajinan dan Kuliner Desa dan napak Tilas Desa serta agenda mengunjungi situs peninggalan sejarah Hulu Dayeuh.

"Dan yang tak kalah seru adalah Pagelaran Wayang Kulit Langen Budaya yang menghadirkan dalang kondang Ki Dalang H Rusdi. Nanti juga akan diisi Tausiyah Kebudayaan bersama KH Maman Imanulhaq, yang akan dilaksanakan pada Minggu mulai jam tujuh malam,"�katanya.

Menpar Arief Yahya mengatakan bahwa budaya memang menjadi atraksi pariwisata paling kuat dan sustainable. Dan dia masih konsisten menyebutkan bahwa kebudayaan itu makin dilestarikan akan semakin mensejahterakan.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22179


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved