SEMARANG (Lampungpro.com)-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya makin gencar untuk membangun dan mengembangkan industri pasriwisata khususnya di daerah. Hal itu langsung direspon oleh beberapa daerah salah satunya Kabupaten Semarang Jawa Tengah yang menindaklanjutinya dengan melatih para pemandu wisata.
"Kegiatan ini mendukung program pemerintah untuk meningkatkan layanan industri pariwisata kita. Tujuanya meningkatkan kualitas pemandu wisata yang bisa bersaing di era MEA," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Partono.
Kegiatan dengan tema "Pelatihan Pemandu Wisata" ini ditangani Dinas Pariwisata Bidang Industri Pariwisata kabupaten Semarang. Dengan narasumber fasilitator desa wisata, Aris Widyanto.
Kegiatan digelar dua kali selama April. Para peserta diambil dari para pemandu wisata dan biro travel yang ada di sejumlah obyek wisata berjumlah 50 orang. "Pesertanya dari pemandu desa wisata, pokdarwis dan biro atau agen perjalanan wisata di wilayah kabupaten Semarang," katanya.
Pelatihan pertama 13 April 2017, di Gedung Dinas Pertanian Ungaran kabupaten Semarang. Dengan materi teori dan praktek lapangan di Obyek Wisata Bukit Cinta kabupaten Semarang.
Lalu praktik Lapangan kedua, Jumat, 28 April 2017, di Obyek Wisata Kota Surakarta. Pada praktek kedua ini peserta juga dievaluasi kompetensi kemampuan sebagai Pemandu Wisata.
Aris Widyanto menyampaikan, para pemandu dan pelaku wisata memang harus terus ditingkatkan baik jumlah maupun kualitasnya. Ini penting mengingat pemerintah saat ini sedang memfokuskan pembangunan industri pariwisata sebagai salah satu tulang punggung pendapatan negara.
Karena itu para pelaku wisata harus digembleng kemampuannya. Tidak saja manajemen tapi juga kemampuan teknis terkait pelayanan kepada pengunjung.
"Selama latihan itu, selain kita beri paparan dan latihan di ruangan, peserta juga praktek di obyek wisata Bukit Cinta dan Keraton Solo, termasuk praktek kepemanduan di dalam bis (meeting on the bus)," ujar Aris.
Menurutnya, meningkatkan pengetahuan pemandu wisata lokal harus melalui mekanisme yang berstandar sertifikat. Karena itu pelatihan yang mereka gelar juga dalam rangka fasilitasi persiapan untuk menghadapi sertitifikasi pemandu wisata.
"Dari kegiatan ini harapan kami bisa mendukung program unggulan di Kabupaten Semarang, yaitu Intanpari yang menekankan pembangunan Industri, Pertanian dan Pariwisata," katanya.
Dari 50 peserta yang ikut, hasilnya cukup bagus. Sehingga layak untuk diberi sertifikat kemampuan kepemanduan wisata. "Setelah pelatihan pastilah kemampuan mereka bertambah, kualitas juga bertambah sehingga bisa memberi pelayanan yang lebih baik," katanya.
Menpar Arief Yahya menyarankan agar daerah-daerah segera menaikkan kapasitas dan kemampuan industrinya, lakukan sertifikasi kompetensi. Minimal sesuai dengan standart ASEAN.
"Namanya, ASEAN Mutual Recognition Arrangements (MRAs). Kemenpar punya program pelatihan ini di Deputi Kelembagaan dan SDM," kata Arief Yahya.
Selain itu, yang paling penting adalah prinsip bahwa sejak sekarang harus menggunakan global standart. Standart internasional, yang bisa menjamin industri pariwisata nasional mampu bersaing ke level global. "Jika ingin menjadi global player, maka harus jadi global standart," ujar Arief Yahya.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
329
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia