Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Aksi Kolaborasi Bersih Pantai PWI Lampung, Buanglah Sampah ke Kantongmu, Bukan Tempat Sampah
Lampungpro.co, 16-Jul-2023

Amiruddin Sormin 5067

Share

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari (tengah) ketika memungut sampah di Pantai Harnas, Bandar Lmapung, Minggu (16/7/2023). LAMPUNGPRO.CO/PWI

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ketika menggagas aksi bersih pantai pada Juni 2023 lalu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung, sadar bahwa aksi kegiatan itu takkan mungkin dalam sekejap mampu membersihkan sampah di Teluk Lampung. Namun ada satu misi yang ingin disampaikan yakni mengedukasi masyarakat bahwa sampah bukanlah limbah, tapi masih bernilai ekonomis jika tepat penanganannya.

Berbekal semangat itu, kolaborasi pun dijalin dengan Coca Cola Europacific Partners (CCEP) yang konsen terhadap penanganan sampah di Lampung. Maka, muncullah aksi 'Sumatera Clean Up Day, Get in Action' dengan kolaborasi yang lebih besar melibatkan kegiatan di 13 titik Sumatera dan Jawa.

 

Aksi yang dikemas dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) Daerah ini pun menyasar sejumlah kelompok kepentingan seperti Forum CSR Lampung, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan Bank Sampah Sahabat Gajah binaan CCEP Lampung. Kolaborasi inilah yang kemudian meramaikan Pantai Harnas, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Minggu (16/7/2023).

 

Para peserta aksi bersih pantai dari berbagai perusahaan, organisasi, dan perguruan tinggi di Lampung. LAMPUNGPRO.CO/PWI

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari yang hadir langsung pada kegiatan itu mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan bersih pantai yang merupakan salah satu rangkaian HPN Daerah. "Saya baru saksikan ada HPN Daerah di Provinsi Lampung dengan kegiatan bersih pantai, luar biasa kepada PWI Lampung," kata Bang Atal, sapaan akrabnya.

Menurut Bang Atal, Sumatera Clean Up Day ini sebuah karya luar biasa dan akan mendidik masyarakat sekitar. Dia berharap, kegiatan ini menjadi program tahunan.

 

Di sisi lain, Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah mengatakan persoalan sampah bukan tugas pemerintah semata. Pemerintah tidak mungkin bisa melakukan ini sendirian, maka dari itu ini adalah tugas seluruh masyarakat. "Terima kasih, Provinsi Lampung menjadi pelopor budaya peduli sampah. Kegiatan ini saya harap bisa dilaksanakan juga di acara HPN Nasional dan dilakukan seluruh Indonesia," kata Wirahadikusumah.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari, saat membuka secara resmi aksi bersih pantai PWI Lampung. LAMPUNGPRO.CO/PWI

Persoalan sampah, kata Wira, diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah. Pada kesempatan itu, dia menjelaskan, aksi bersih pantai ini merupakan inisasi PWI Provinsi Lampung.

 

Apresiasi juga disampaikan perwakilan Coca Cola Europacific Partners, Dedi Adi Nugroho yang menyebutkan gerakan itu dilakukan serentak di enam lokasi. Mulai dari Lampung hingga Provinsi Aceh dan Pulau Jawa. "Saya berharap ini awal dari kolaborasi kita semua. Apa yang disampaikan tadi sangat benar. Jadi bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi juga kita semua," kata Dedi Adi Nugroho.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan Pembangunan Provinsi Lampung Zainal Abidin, juga memberikan apresiasi kegiatan Sumatera Clean UP Get In Action yang diinisiasi PWI Lampung bersama CCEP. "Saya mewakili Gubernur mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh insan pers di Lampung, mari bersama mengisi pembangunan di daerah Lampung yang kita cintai ini," ujar Zainal Abidin.

Pemberian bantuan komputer kepada pengelola Bank Sampah HNSI Kota Bandar Lampung. LAMPUNGPRO.CO/PWI

Dia berharap, HPN Daerah 2023 ini dapat dijadikan momentum kebersamaan dalam mengoperasikan dan menyusun program kerja dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional maupun kepentingan daerah. HPN Daerah 2023 ini harus dijadikan sebagai ajang memperkuat kerjasama antara pemerintah dan segenap insan pers terutama dalam menyebarluaskan informasi positif, terlebih masuknya tahun politik.

Sampah Bernilai Ekonomi Tinggi

Selain aksi bersih pantai, acara juga diisi dialog yang menampilkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Emilia Kusumawati, Pembina Bank Sampah Sahabat Gajah Asrian Hendi Caya, Ketua PHRI Lampung Didi Indra, dan dipandu Wakil Ketua PWI Lampung Amiruddin Sormin. Pada dialog itu, Asrian Hendi Caya mengatakan, pihaknya mengajak agar masyarakat Lampung menjadikan sampah bernilai ekonomis.

 

"Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat tentang sampah. Sehingga sampah yang diproduksi setiap hari bisa ternilai menjadi ekonomis," kata Asrian Hendi Caya.

Dia mengatakan, pihaknya ingin membuka frame masyarakat bahwa sampah itu bukan hal yang kotor tapi bisa menjadi nilai berharga. "Kalau sampah itu bernilai maka sampah itu tidak akan dibuang," kata Asrian yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung itu.

Disua mengatakan, pihaknya ingin masyarakat harus melek dengan kepedulian terhadap sampah. "Apalagi masyarakat memproduksi sampah 0,5 kg setiap harinya dan masyarakat Lampung ada sebanyak 9 juta orang," kata Asrian.

 

Dia mengatakan, sampah dibuang ke TPA (tempat penampungan akhir) kalau tidak akan tertampung sehingga lingkungan kumuh. "Gerakan ini tidak menjadikan sampah yang dibuang tetapi sampah ini harus dikumpulkan," kata Asrian.

 

Pihaknya berharap lingkungan di sekitar tidak kotor dan jorok. "Kami juga ada tempat pembelian sampah, kami mengajak agar terbentuknya bank sampah di semua wilayah," kata Asrian.

Dialog pengelolaan sampah bernilai ekonomi sebagai rangkaian aksi bersih pantai. LAMPUNGPRO.CO/PWI

Saat ini, Bank Sampah Sahabat Gajah mengelola 22 bank sampah di Kota Metro bekerja sama dengan PKK dan Pemkot Metro. "Dari sampah ini bisa menjadi meja kursi dari sampah plastik, seperti paving blok yang diolah dari plastik sampah," kata Asrian.

Asrian mengatakan, sampah juga bisa dijadikan kerajinan dari sampah, dengan harapan bisa bermanfaat guna untuk bernilai uang. "Sampah ini diharapkan bisa dihasilkan menjadi sampah yang tepat guna dengan nilai ekonomis," kata Asrian.

 

Pihaknya meminta bagaimana menilai sampah menjadi uang. "Kami mendorong bank sampah yang ditampung bisa dibeli untuk perekonomian masyarakat. Seperti contoh nelayan juga banyak mendapatkan sampah plastik dari mereka melaut dan diambil untuk dimanfaatka," kata Asrian.

 

Masyarakat harus memilah sampah dari rumah sehingga ekosistemnya bisa bermanfaat. "Harapan perusahaan lainnya juga mengambil kembali peran sampah untuk diolah kembali," kata Asrian. Dia mencontohkan Coca-Cola menggelontorkan Rp9 miliar setiap tahunnya untuk membeli sampah.

Produksi sampah di Lampung, menurut Emilia Kusumawati, mencapai 1,6 juta ton per tahun. Dari jumlah itu baru 36% yang dapat dimanfaatkans secara ekonomi. Sisanya masih jadi problem, sehingga sebagian mengotori perairan laut.

 

Dia mengatakan acara Sumatera Clean Up Day ini, menjadi bagian edukasi bagi masyarakat agar memilah sampah dari rumah. "Kuncinya memang dimulai dari rumah, kemudian berjenjang ke tingkat RT, kelurahan, dan seterusnya. Sehingga sampah, tidak lagi dipandang sebagai limbah tapi bernilai ekonomis," kata Emilia.

 

Kemudian, Didi Indra mengatakan, persoalan sampah sudah lama menjadi perhatian kalangan hotel dan restoran. "Kalangan hotel dan restoran mungkin yang paling peduli dengan masalah ini, karena kami terbiasa memilah sampah, bahkan ada beberapa bagian yang bisa diolah jadi pakan ternak," kata Didi Indra.

 

Di akhir dialog, pemandu Amiruddin Sormin, mengajak peserta yang didominasi kaum ibu untuk mengubah anjuran yang selama ini dikenal umum yakni 'Buanglah Sampah Pada Tempatnya', menjadi 'Buanglah Sampah ke Kantongmu'. "Artinya, mari kita jadikan sampah jadi uang, lalu masukkan ke kantong," kata Amiruddin Sormin yang juga Pemimpin Redaksi Lampungpro.co itu. (***)

Editor:

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Tugu Biawak Wonosobo dan Mannaken Pis Belgia,...

Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...

1403


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved