Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Atambua Adventure Offroad Jadi Media Kemenpar Genjot Wisman Crossborder
Lampungpro.co, 17-Apr-2017

1148

Share

BELU (Lampungpro.com)-Sebanyak 100 mobil ambil bagian dalam event Atambua Adventure Offroad yang dihelat 22-23 April 2017 di perbatasan Timor Leste. Kegiatan Crossborder kali ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Pencinta otomotif di daratan Timor termasuk peserta dari Timor Leste ini akan melakukan touring pada hari pertama pada Sabtu, 22 April dengan rute start Lapangan Simpang lima Atambua menuju Air Terjun Mauhalek di Kecamatan Lasiolat. Lanjut ke padang Fulan Fehan di Kecamatan Lamaknen dan ke Benteng Ranu Hitu di Kecamatan Lamaknen, terus melintasi pegunungan Perbatasan RI-Timor Leste di Kecamatan Lamaknen serta Kecamatan Lamaknen Selatan.

Hari kedua, Minggu, 23 April start dari Desa Naekasa di Kecamatan Tasifeto Barat, menuju Kecamatan Kakuluk Mesak, batas kabupaten TTU, kembali menuju arah kota Atambua, finish di Lapangan Simpang Lima Atambua, dilanjutkan dengan malam hiburan dan acara penutup.

"Acara ini selain mempromosikan beberapa destinasi unggulan terutama kawasan wisata alam dan budaya yang ada di Kabupaten Belu, juga sebagai ajang silahturahmi anggota komunitas yang tersebar di seluruh kabupaten se-daratan Timor (Kupang, TTS, TTU, Belu dan Malaka) dan Timor Leste," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara Kementerian Pariwisata Eathy Reko Astuti, Sabtu (15/4/2017) lalu.

Bila yang ditargetkan ada 100 mobil, berarti akan ada 400 orang peserta dalam offroad, 100 orang berasal dari Timor Leste dengan penonton sekitar 1.000 orang. Belu sendiri ditargetkan wisman tahun ini 131 ribu orang. Sedangkan untuk di tiga PLB NTT (Motaain, Motamasin dan Wini) ditargetkan 301 ribu orang pada tahun 2017.

Esthy berharap, Atambua selain menjadi kota festival budaya bagi Indonesia dan Timor Leste, juga menjadi arena ajang sport tourism. Menurutnya, bila Atambua dijadikan kota festival dan sport tourism, maka pariwisata di Belu akan semakin terdongkrak.

"Timor Leste sangat bisa diajak untuk terlibat dalam festival karena antara Timur dan Barat Pulau Timor memiliki budaya yang sama. Sport tourism kini juga bisa menjadi atraksi baru. Semuanya menjadi ajang untuk meningkatkan hubungan persahabatan yang lebih erat lagi bagi dua negara bertetangga ini," kata Esthy.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Kabupaten Belu secara geografis berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dinilai memiliki daya tarik tersendiri dan sangat strategis untuk pengembangan pembangunan pariwisata.

Sejak Kemenpar menghidupkan crossborder, area sejak 2016,wilayah perbatasan menjadi deatinasi yang lumayan bagus. Bahkan, sampai 3,6 persen dari total angka kunjungan wisman. "Belajar dari banyak negara di Eropa yang maju karena crossborder," ujar Menpar Arief Yahya.

Tahun ini, 2017, crossborder area juga menjadi target perolehan wisman. Karena itu, berbagai event digelar untuk menghidupkan wilayah perbatasan dengan berbagai festival.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3761


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved