Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bahas Air Connectivity, Menpar Arief Yahya Road Show ke Airlines dan AP II
Lampungpro.co, 16-Apr-2017

945

Share

JAKARTA (Lampungpro.com)-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief memang tidak mau kecolongan soal manajemen waktu. Menurutnya sudah saatnya bergerak untuk menindaklanjuti soal Air Connectivity pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I tahun 2017 di Hotel Borobudur. 

Rencananya besok (Senin,red) dirinya bersama pejabat Eselon I Kemenpar dan Tim Percepatan Pembangunan Pariwisata langsung melakukan roadshow ke kantor pusat maskapai penerbangan (airlines) Indonesia (PT Garuda Indonesia Tbk., Air Asia Indonesia dan Sriwijaya Air) dan PT Angkasa Pura (AP) II di Jakarta.

"Sudah tidak ada waktu lagi. Harus ngejar target waktu dengan actions," kata Arief Yahya, yang makin detail memantau percepatan shadow management-nya itu.

Road show itu dalam rangka membangun komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder khususnya dari unsur 3A (airlines, airports dan authorities) dalam mendukung target pariwisata tahun 2017-2019 mendatang.

Seperti diketahui, Kemenpar menetapkan top 3 program diantaranya digital tourism, homestay desa wisata dan konektivitas udara yang harus dilaksanakan tahun ini dalam mewujudkan target pariwisata 2017. Salah satunya yakni 15 juta wisman dan 265 juta pergerakan wisnus di Tanah Air kemudian akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan 275 juta pergerakan wisnus pada 2019 mendatang.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, komunikasi dan koordinasi dengan arilines serta otoritas bandara (PT AP I, PT AP II dan AirNav Indonesia) dalam upaya meningkatkan air-connectivity baik internasional maupun domestik.

Dalam mempercepat penambahan seat capacity ada tiga hal penting yang perlu dikoordinasikan dengan unsur 3 A yakni Pertama, traffic right (ASA) dan ijin rute harus mengakomodir kebutuhan pasar destination, original dan time (DOT) masa sekarang juga mendatang serta simplifikasi dan kecepatan ijin rute baru.

Kedua, flight movements dan kapasitas slot bandara harus ditingkatkan melalui pengoptimalan slot manajemen, peningkatan jam operasional, memanfaatkan IT dan HR, serta ekspansi kapasitas fisik.

Ia menegaskan, tersediaannya kapasitas seat sebanyak 19,5 juta oleh perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016, sedangkan untuk target 15 juta wisman tahun 2017 masih membutuhkan tambahan empat juta seat.

Sementara itu untuk mencapai target pariwisata 2018 sebanyak 18 juta wisman membutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau menjadi 7,5 juta seat, sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 perlu tambahan 3 juta seat atau totalnya menjadi 10,5 juta seat.

Peningkatkan kapasitas bandara tanpa pembangunan fisik bandara (tahun 2017) dilakukan dengan penataan slot time, perpanjangan jam operasional, melakukan deregulasi dan pemanfaatan IT dan SDM. Sedangkan pengembangan bandara secara terbatas selama satu tahun (tahun 2018) meliputi rapid exit runway and apron Bali, percepatan pekerjaan (overlay/runway, taxiway, apron, CKG, SUB, TNJ, SRG) dan perluasan terminal CKG (Bandara Soekarno-Hatta), MDC (Bandara Internasional Sam Ratulangi) dan LOP (Bandara Internasional Lombok).

Untuk peningkatan kapasitas airport dalam 2-3 tahun ke depan (tahun 2019) perlu dilakukan pembangunan bandara baru yakni New JOG (Yogya), New Bali, New Banten, New BDO (Bandung).

Kegiatan roadshow Menpar Arief Yahya ke unsur 3 A kali ini merupakan yang kedua kalinya. Roadshow pertama dilakukan tahun 2016 yang kemudian ditindaklanjuti dengan MoU dengan airlines, airports, dan authorities untuk mendukung target pariwisata 2019.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

331


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved