Bupati Mesuji Saply saat melakukan pengecakan di posko penanganan corona | Ist/Lampungpro.co

MESUJI (Lampungpro.co): Menanggapi keadaan Bandar Lampung yang saat ini telah ditetapkan status zona merah oleh Kementerian Kesehatan. Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Mesuji, Edyson Basid Habibi buka suara. Menurut presentasi, jumlah pejabat dan pegawai pingkup Pemerintah Kabupaten Mesuji sebanyak 70 persen berdomisili di Bandar Lampung.

"Iya benar, 70 persen pegawai kita yang berdomisili di luar Mesuji, sebagian banyak di Bandar Lampung. Jadi sampai saat ini kita belum berencana melarang mereka untuk pulang ke rumahnya di Bandar Lampung saat akhir pekan," ujar Edyson, Kamis (30/4/2020).

Akan tetapi, kata Edyson, Pemerintah Kabupaten Mesuji terus memberi himbauan kepada pejabat dan pegawai, saat berada di Bandar Lampung untuk tidak berpergian di tempat kerumunan atau keramaian. "Tetap kita tegaskan kepada mereka agar jangan pergi ke tempat kerumunan saat sedang berada di daerah tempat tinggalnya. Misalnya pergi ke mall, pantao, dan tempat ramai lainnya," kata dia.

Kemudian, saat ditanya apakah ada rencana untuk menggunakan rapid tes kepada seluruh pejabat dan pegawai Mesuji yang berdomisili di Bandar Lampung, Pj Sekda mengatakan belum ada rencana. "Kita belum ada rencana untuk melakukan rapid tes atau karantina mandiri kepada mereka, begitu pula kepada masyarakat Mesuji yang pepulang dari Bandar Lampung," ucap Edyson.

"Kita belum ada rencana ke situ. Untuk alat rapid tes yang kita miliki berjumlah 60 set, sekarang sisa 45 set. Sebanyak 15 alat sudah kita gunakan, karna kalau ada orang yang agak dicurigai kuat ke arah Covid-19, kita lakukan rapid tes. Yang sudah di tes hasilnya Negatif semua," tutup edyson.(ROSARIO/PRO2)