Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Budaya Membaca Indonesia Tertinggal Empat Tahun, Kok Bisa?
Lampungpro.co, 23-Mar-2017

Lukman Hakim 991

Share

MALANG (Lampungpro.com): Budaya membaca dan literasi masyarakat Indonesia tertinggal empat tahun dibandingkan dengan negara maju. "Kemampuan literasi kita jauh tertinggal dengan negara lain. Untuk itu, kita harus kejar agar tidak tertinggal lebih jauh lagi," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Rabu (22/3/2017).

Hal itu dikatakan Muhadjir saat memberikan sambutan Uji Publik Rancangan Undang Undang (RUU) Sistem Perbukuan 2017, di Teater Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur. Ketertinggalan itu, kata dia, �digambarkan pada siswa SMA kelas 3 (kelas XII) karena kemampuan membaca atau literasinya sama dengan siswa kelas 2 SMP (kelas 8) di sejumlah negara maju. Bahkan, di sekolah daerah pelosok Indonesia ada siswa hingga mahasiswa masih belum mampu membaca secara lancar dan memahami maknanya.

Untuk itu, kata dia, masalah perbukuan dan literasi sangat mendesak sekaligus harus diluruskan, serta harapannya RUU Sistem Perbukuan segera disahkan. Uji Publik RUU Sistem Perbukuan yang digelar di UMM Dome dihadiri Tim Panitia Kerja (Panja) RUU Sistem Perbukuan Komisi X DPR RI, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemdikbud, pakar hukum, dan akademisi.�"Kami telah melakukan serangkaian kegiatan terkait RUU ini di beberapa lokasi. Di antaranya kegiatan membaca 16.000 murid di Banyuwangi dan rapat musyawarah perpustakaan nasional di Denpasar," kata mantan Rektor UMM itu.

Menurut Muhadjir, RUU Sistem Perbukuan menjadi pertanda bangsa Indonesia telah menyadari pentingnya buku dan membaca untuk memperkokoh bangsa menuju Indonesia lebih baik. Ketertinggalan yang saat ini dialami bangsa Indonesia, kata Muhadjir, harus dikejar dengan RUU tersebut dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi seluruh wilayah di Indonesia.

Guna mendukung dan mempercepat budaya literasi tersebut, Kemendikbud akan membangun budaya literasi dari wilayah pinggiran, melakukan gerakan literasi dan membaca, membagi buku ke wilayah tertinggal atau daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) hingga waqaf buku. (*/ANT/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4136


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved