Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

BUMKamp Bumi Dipasena Utama Tebar Benur Udang Vannamei, Bersumber Dana Desa Rp158 juta
Lampungpro.co, 09-May-2025

Amiruddin Sormin 592

Share

Para pengurus BUMKamp dan petambak Bumi Dipasena Utama saat penebaran benih udang Vannamei. LAMPUNGPRO.CO

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Badan Usaha Milik Kampung (BUMKamp) Barokah Karya Utama, Kampung Bumi Dipasena Utama, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, menebar puluhan ribu benur udang Vannamei Selasa (6/5/2025) pagi. Kegiatan ini merupakan upaya mendukung ketahanan pangan.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan enam mitra petambak pada tahap pertama. Sekretaris Kampung Bumi Dipasena Utama, Wisnu Eka Pradana, mewakili Kepala Kampung Saparudin, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi mewujudkan ketahanan pangan. Sekaligus pemberdayaan usaha milik kampung.

“Kegiatan ini sangat penting bagi ketahanan pangan kampung kita. Dengan adanya budidaya udang vannamei, diharapkan dapat membantu petambak sekaligus menjadi sumber tambahan pendapatan asli kampung,” ujar Wisnu.

Kepada Lampungpro.co, Direktur BUMKamp Barokah Karya Utama, Tugiyo, menjelaskan pengelolaan program ketahanan pangan 2025 diserahkan kepada BUMKamp. Kegiatan fokus pada kemitraan budidaya udang vannamei menggunakan sistem bagi hasil.

“BUMKamp ini sudah berjalan hampir sepuluh tahun dengan fokus pada penjualan sarana produksi seperti benur, pakan, dan obat-obatan budidaya. Kami berkontribusi nyata terhadap pendapatan asli kampung,” jelas Tugiyo pada Jumat (9/5/2025).

Tugiyo menambahkan, sebelumnya Dana Desa untuk ketahanan pangan berbentuk hibah bibit atau pembangunan infrastruktur pertanian, pada 2025 harus diarahkan dalam bentuk kegiatan usaha yang dikelola BUMKamp, sesuai regulasi.“Model bisnis ini tetap memperhatikan ketahanan pangan warga, dengan sistem kemitraan usaha antara Bumkam dan petambak,” imbuhnya.

Adapun alokasi anggaran ketahanan pangan sebesar Rp158,118 juta, bersumber dari 20% Dana Desa, digunakan untuk membiayai 12 petambak. Estimasi biaya operasional Rp15 juta per petambak.

Penebaran benur dilakukan bertahap. Setiap petambak menerima 36 ribu benur dengan masa budidaya maksimal tiga bulan. Skema bagi hasil ditetapkan 60% untuk petambak dan 40% untuk BUMKamp setelah dikurangi biaya operasional.

“Kami sudah menerima nama-nama petambak dari Ketua RT dan RW. Selanjutnya, kami lakukan survei kelayakan tambak, sarana pendukung, serta menilai kesiapan dan keseriusan calon mitra. Setelah itu, baru dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama,” kata Tugiyo.

Salah satu petambak mitra, Dadang, menyampaikan apresiasi atas dukungan kampung dan BUMKamp Barokah Karya Utama. “Program ini sangat membantu kami, terutama saat kondisi ekonomi sulit dan keterbatasan modal. Saya berharap bisa menjadi mitra yang amanah dan menghasilkan panen maksimal,” ujar Dadang.

Acara penebaran benur ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Sekretaris Kampung Wisnu Eka Pradana, Kaur Tata Usaha dan Umum Joko Ardiyono, serta Direktur Bumkam Tugiyo bersama tim. Dari Badan Permusyawaratan Kampung (BPK), hadir Ketua Imronsyah, Wakil Ketua Mujiman, dan anggota Sutikno Widodo. Beberapa perwakilan RW juga turut serta dalam kegiatan tersebut. (***)

Editor Amiruddin Sormin, Laporan: Nafian Faiz

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Tugu Biawak Wonosobo dan Mannaken Pis Belgia,...

Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...

1332


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved