Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bupati Lampung Timur Imbau Warga Tidak Hanya Tanam Singkong
Lampungpro.co, 07-Feb-2017

Lukman Hakim 2808

Share

LAMPUNG TIMUR (Lampro): Masyarakat diimbau tidak hanya menanam singkong dalam memanfaatkan lahan pertaniannya. Hal itu dikatakan Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Selasa, (7/2/2017), saat melakukan panen cabai di Dusun Umbul Glimbung, Desa Bandaragung, Kecamatan Bandarsribhawono, Lampung Timur.

"Alhamdulillah yang baru panen cabai senyumnya lebar-lebar, motornya baru, rumahnya juga baru di bangun. Saya turut bangga warga di Bandarsribhawono bisa berhasil menanam cabai dengan hasil baik. Jadi, untuk mendapatkan hasil maksimal, kita gak hanya harus menanam singkong saja," kata mbak Nunik, panggilan akrab bupati.

Mbak Nunik juga mengatakan masyarakatnya agar bisa memilih tanaman yang cocok dan tidak banyak ditanam petani pada umumnya. Sehingga, saat tiba musim panen, produksi yang dihasilkan bagus, harga jualnya pun akan tetap stabil dan mahal. Sebab, jika barang melimpah, harganya pun pasti murah.

"Seperti halnya tanaman singkong saat ini, seluruh petani beramai-ramai menanam singkong karena sewaktu tanam harganya mahal. Tapi, giliran memasuki musim panen harganya sangat murah. Hal ini terjadi karena pasokan barang banyak, tapi konsumennya nggak nambah, akhirnya numpuk harganya pun jadi anjlok," kata dia.

Panen raya cabai di lahan seluas setengah hektare milik Sunardi warga Dusun Umbul Glimbung itu, dalam sekali petik mampu menghasilkan 3,5 kuintal per minggu. Sementara harga jual cabai di lokasi berkisar antara Rp40 ribu-Rp50 ribu per kilogram. Sementara tanaman cabe milik Sunardi mampu dipanen hingga 25 kali petik.

Dengan budi daya tanaman cabai di lahan setengah hektare itu, dalam kurun waktu 3 sampai 4 bulan, Sunardi bisa meraup omset hingga Rp300 juta. Penghasilan Sunardi ini dihitung dari hasil metik cabai dalam setiap minggunya sebanyak 3,5 kuintal, kemudian dikalikan 25 masa petik, dan dijual dengan harga Rp40 ribu-Rp50 ribu per kilogram.

Mendengar keberhasilan petani cabai di Bandarsibhawono, Mbak Nunik meminta Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan dapat memberikan perhatian yang lebih serius untuk membantu para petani. Yaitu, dengan penyuluhan dan penyediaan bibit tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan. (*/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

321


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved