Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Cuma di Pati Ada TPA Jadi Destinasi Wisata
Lampungpro.co, 27-Apr-2017

1534

Share

PATI (Lampungpro.com)-Umumnya Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) kumuh dan berbau tak sedap. Namun di Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah TPA di sulap menjadi Kebun Binatang.

Ya, TPA ini disulap menjadi arena hiburan satwa dan mainan anak. Mereka sukses mengubah image TPA menjadi obyek wisata dan ini membuat masyarakat berbondong-bondong mencari hiburan di TPA seluas 12,5 hektar tersebut.

Hampir setiap harinya, ratusan orang baik personal maupun rombongan sekolah mengunjungi lokasi sampah yang sudah mirip kebun binatang itu. Banyak aneka satwa yang dipelihara disana. Ada aneka burung, kera, ayam, kijang dll. Arena mainan anak, tanaman buah dan berbagai jenis bunga taman. Dilengkapi wahana bermain seluas 1 ha, lapangan tembak, musholla, MC dan kios yang menjual jajanan dan oleh-oleh.

Pekerja yang terlibat di TPA terdiri 18 orang tenaga harian dan 4 PNS dari DPUPR Pati. Mereka ini yang mengelola TPA, dari bagian penggalian lubang, pengelolaan gas metan, perawatan hewan dan taman, serta timbangan sampah.

Menurut Agus, TPA Sukoharjo setiap harinya menampung 60 ton sampah yang berasal dari kota Pati, Kecamatan Wedarijaksa, Trangkil dan Gabus.

Adapun sampah yang berasal dari Kecamatan Juwana yang jumlahnya diperkirakan mencapai 20 ton, dikelola TPA Pekuwon. Sedang sampah dari Kecamatan Tayu dan Margoyoso ditangani di TPA Sampok Kecamatan Gunungwungkal. TPA Sukoharjo dibuat pada tahun 1985 oleh mantan Bupati Pati, Saoedji.

Kemudian ditata lebih rapi sejak tahun 1994. Kemudian sejak tahun 2002, dikelola maksimal pihak DPU Pati, karena untuk mendukung penilaian Adipura.

Hasilnya memang sangat luar biasa. Karena pada tahun 2017 atau masuk tahun ke delapan dalam partisipasi (penilaian) Adipura, posisi TPA Sukoharjo ternyata mampu menghantarkan Kabupaten Pati merebut juara kategori kota kecil.

Sekarang TPA Sukoharjo menggunakan sistim Sanitary Landield. Sistem ini memasukkan sampah ke dalam lobang namun hanya sampah jenis organik atau yang terdiri dari daun saja.

Adapun sampah di TPA Sukoharjo ini diolah di tiga kawasan. Zona pertama dan ke dua sudah tidak aktif lagi karena lobangnya sudah ditutup. Sehingga yang aktif hanya di zona 3 seluas 1,5 ha. Pelobangan mencapai kedalaman 12 meter.

Lalu dibuatkan tanggul setinggi 15 m (sistim terasiring) karena untuk menahan bau dan lalat. Keberadaan TPA Sukoharjo Pati saat ini menjadi yang terbaik di Pulau Jawa, karena berhasil mengalahkan pengelolaan sampah di Bandargebang Jakarta Timur. Maka tidak heran kalau TPA Sukoharjo sekarang ini berubah menjadi distinasi wisata baru.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut, pengelolaan sampah itu sangat penting dan mendesak di semua kota. Healty and Hygiene itu satu dari 14 pilar yang dikalibrasi TTCI Travel and Tourism Competitiveness Index, oleh WEF World Economic Forum. "Kalau tidak dikelola dengan baik, maka ini menjadi faktor pelemahan daya saing pariwisata Indonesia," kata Arief Yahya.

Selain itu, sampah bisa diubah menjadi energi listrik atau green energy. Mengubah gas metan yang bisa merusak lingkungan, menjadi energi yang ramah lingkungan. Juga bisa menjadi kompos yang bermanfaat buat tanaman. "Saya kira sudah saatnya semua kota memikirkan manajemen sampah yang baik san sehat," kata Arief Yahya.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4132


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved