Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Di Banyuwangi, Wisatawan akan Tenteng Kantong Sampah Berjaminan
Lampungpro.co, 31-Jan-2018

900

Share

Jika berwisata ke Grand Watu Dodol Banyuwangi pengunjung akan disodorkan kantong sampah berjaminan

BANYUWANGI (Lampungpro.com) - Bicara peningkatan Travel and Tourism Competitivenes Index (TTCI), Kabupaten Banyuwangi jagonya. Setelah menyabet penghargaan ASEAN Tourism Standard Award di Thailand, kini Banyuwangi mencanangkan program jaminan sampah untuk wisatawan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memgatakan, program itu diterapkan agar kebersihan dan kenyamanan wisata Banyuwangi tetap terjaga. Sekaligus memberikan edukasi kepada wisatawan jika kebersihan merupakan tanggung jawab bersama.

"Kebersihan dan kenyamanan Banyuwangi sebagai tempat wisata sudah mendapat penghargaan di tingkat ASEAN. Ini anugerah sekaligus tantangan bagi kami untuk terus menjaga tingkat kenyamanan dan kebersihan di destinasi-destinasi wisata," kata Anas pada Selasa (30/1).

Menurut Anas, menjaga kebersihan di tempat wisata merupakan tantangan tersendiri. Dibutuhkan pendekatan khusus baik kepada penjual maupun wisatawan agar bisa menjaga kebersihan lingkungan. Sebenarnya tinggal menggaji sepuluh orang untuk menjadi tenaga kebersihan. Setiap jam mereka akan memunguti sampah. "Tapi, itu tidak mendidik. Perlu dibuat suatu sistem yang bisa menggerakkan wisatawan untuk turut berkontribusi menjaga kebersihan," Anas menambahakan.

Salah satu cara yang akan ditempuh yaitu dengan membagikan kantong khusus sampah kepada wisatawan. Di mana, wisatawan akan diberikan tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan sendiri. Teknisnya, nanti setiap wisatawan akan diberikan kantong sampah. Untuk setiap kantong, wisatawan harus membayarkan uang jaminan sebesar Rp 25 ribu. Sebelum pulang wisatawan harus menyerahkan kantong sampah tersebut dan uang jaminan tadi dikembalikan.

Program tersebut akan diterapkan dalam satu bulan ke depan. Program ini sementara diberlakukan untuk satu destinasi wisata terlebih dahulu. Yang pertama akan kita ujicobakan di GWD (Grand Watu Dodol). Desain kantongnya sedang digarap dan bulan ini sudah bisa diterapkan.

Dengan cara edukatif seperti itu, Anas berharap wisatawan dan pengelola wisata di Banyuwangi sadar dan mau terlibat menjaga kebersihan. Jika itu sudah menjadi budaya, maka destinasi wisata di Banyuwangi akan lebih nyaman lagi. Jika berwisata sudah nyaman, maka tingkat kunjungan akan meningkat. Pendapatan pokdarwis dan para pedagang pun akan meningkat.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya takjub dengan langkah Anas. Maka dari itu ia berani menargetkan Banyuwangi untuk menjadi tujuan wisata dunia. Menurutnya, wisata Banyuwangi akan mampu bersaing di kompetisi level internasional. Dari indikator yang ada, Banyuwangi sudah punya semua

#

Modal lain yang dimiliki Banyuwangi yaitu aksesibilitas. Saat ini telah ada penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi setiap hari. Bandara Blimbingsari juga sedang diupayakan menjadi bandara internasional. "Tahun 2019 kami targetkan Bandara Blimbingsari menjadi international airport. Itu syarat menjadi wisata dunia," kata Menpar yang juga berharap Banyuwangi terus membenahi sisi amenitas.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved