BANYUWANGI (Lampungpro.com) - Bicara peningkatan Travel and Tourism Competitivenes Index (TTCI), Kabupaten Banyuwangi jagonya. Setelah menyabet penghargaan ASEAN Tourism Standard Award di Thailand, kini Banyuwangi mencanangkan program jaminan sampah untuk wisatawan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memgatakan, program itu diterapkan agar kebersihan dan kenyamanan wisata Banyuwangi tetap terjaga. Sekaligus memberikan edukasi kepada wisatawan jika kebersihan merupakan tanggung jawab bersama.
"Kebersihan dan kenyamanan Banyuwangi sebagai tempat wisata sudah mendapat penghargaan di tingkat ASEAN. Ini anugerah sekaligus tantangan bagi kami untuk terus menjaga tingkat kenyamanan dan kebersihan di destinasi-destinasi wisata," kata Anas pada Selasa (30/1).
Menurut Anas, menjaga kebersihan di tempat wisata merupakan tantangan tersendiri. Dibutuhkan pendekatan khusus baik kepada penjual maupun wisatawan agar bisa menjaga kebersihan lingkungan. Sebenarnya tinggal menggaji sepuluh orang untuk menjadi tenaga kebersihan. Setiap jam mereka akan memunguti sampah. "Tapi, itu tidak mendidik. Perlu dibuat suatu sistem yang bisa menggerakkan wisatawan untuk turut berkontribusi menjaga kebersihan," Anas menambahakan.
Salah satu cara yang akan ditempuh yaitu dengan membagikan kantong khusus sampah kepada wisatawan. Di mana, wisatawan akan diberikan tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan sendiri. Teknisnya, nanti setiap wisatawan akan diberikan kantong sampah. Untuk setiap kantong, wisatawan harus membayarkan uang jaminan sebesar Rp 25 ribu. Sebelum pulang wisatawan harus menyerahkan kantong sampah tersebut dan uang jaminan tadi dikembalikan.
Program tersebut akan diterapkan dalam satu bulan ke depan. Program ini sementara diberlakukan untuk satu destinasi wisata terlebih dahulu. Yang pertama akan kita ujicobakan di GWD (Grand Watu Dodol). Desain kantongnya sedang digarap dan bulan ini sudah bisa diterapkan.
Dengan cara edukatif seperti itu, Anas berharap wisatawan dan pengelola wisata di Banyuwangi sadar dan mau terlibat menjaga kebersihan. Jika itu sudah menjadi budaya, maka destinasi wisata di Banyuwangi akan lebih nyaman lagi. Jika berwisata sudah nyaman, maka tingkat kunjungan akan meningkat. Pendapatan pokdarwis dan para pedagang pun akan meningkat.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya takjub dengan langkah Anas. Maka dari itu ia berani menargetkan Banyuwangi untuk menjadi tujuan wisata dunia. Menurutnya, wisata Banyuwangi akan mampu bersaing di kompetisi level internasional. Dari indikator yang ada, Banyuwangi sudah punya semua
#Modal lain yang dimiliki Banyuwangi yaitu aksesibilitas. Saat ini telah ada penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi setiap hari. Bandara Blimbingsari juga sedang diupayakan menjadi bandara internasional. "Tahun 2019 kami targetkan Bandara Blimbingsari menjadi international airport. Itu syarat menjadi wisata dunia," kata Menpar yang juga berharap Banyuwangi terus membenahi sisi amenitas.
Berikan Komentar
Lampung Selatan
372
Olahraga
315
Kominfo Lampung
316
334
06-Jul-2025
322
06-Jul-2025
309
06-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia