SURABAYA (Lampungpro.com) - Penampilan Menteri Pariwisata Arief Yahya (Menpar) Arief Yahya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Association of the Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) di Ballroom Ciputra World, Surabaya menyita perhatian khusus peserta. Sekitar 300 delegasi ASITA dari seluruh Indonesia yang hadir itu serius menyimak pemaparan Menpar Arief Yahya terkait Digital Tourism.
Menpar Arief Yahya mencontohkan di transportasi terjadi ketika bertemu dengan digital, seperti Grab, Gojek dan Uber. Dengan munculnya digital transportation, harga pasar langsung berubah total, harga drop drastis. Begitupun di telekomunikasi, semakin murah, semakin gratis, akan semakin untung. Karena itu WhatsApp (WA), Google, Baidu, Line mengirimkan pesan gratis, tidak berbayar.
Sementara, revolusi ketiga adalah�tourism. Ini yang paling diwanti-wanti Menpar Arief Yahya agar industri pariwisata Indonesia waspada. Menurutnya, bila travel agent tidak bisa mengikjti perubahan zaman, dikhawatirkan akan bernasib sama seperti warung telekomunikasi (wartel), terbunuh dengan sendirinya. Travel agent konvensional akan sulit bersaing dengan online travel Agent, seperti�Traveloka,�Booking.com, TripAdvisor, Ctrip,�dan lainnya.
Menpar mengakui, revolusi ini pasti ada resistensi dari�incumbent�(travel agent konvensional). Namun Menteri Arief meyakinkan hal ini akan terjadi karena pengalamannya selama puluhan tahun menggeliti dunia telekomunikasi, termasuk saat menjadi Direktur Utama PT Telkom.
"Saya tidak asal ngomong, contohnya saat di Telkom, bila saat itu kami tidak masuk ke lini selullar, Telkom akan habis. Karena sudah menjadi kepastian masyarakat atau customer Telkom akan mematikan telpon rumahnya dan beralih ke ponsel. Begitu juga dengan tourism, turis sudah mencapai 70 persen melakukan search and share via online," katanya.�
Di acara yang digelar tiga hari 10-12 November 2017 ini, Menpar Arief Yahya juga menyampaikan perubahan kinerja dalam organisasi Kementerian Pariwisata RI yang bergerak semakin cepat dan berorientasi ke arah program Digital Tourism.
Dalam presentasinya, Menpar Arief menjelaskan bahwa salah satu rahasia mengapa growth wisman Indonesia termasuk 20 besar dunia, atau naik hingga 25 persen? Di saat regional ASEAN dan dunia hanya naik rata-rata 6 persen. Dia mengaku semua disebabkan digital tourism yang diterapkannya.
Ketua DPP ASITA Indonesia, Asnawi Bahar mengakui apa yang disampaikan Menpar Arief Yahya benar adanya. Sebab itu, kata dia, ASITA pun sudah mempersiapkan diri untuk terus beradaptasi mengikiti perubahan yang menuju digital tourism untuk tetap bisa memberikan kontribusi kedatangan wisman yang ditargetkan pemerintah.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4140
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia