"ASITA menyadari betul apa yang disampaikan Pak Menteri memang sedang terjadi. Karena itu ASITA juga menyiapkan aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan para anggotanya untuk bisa turut bersaing di era digital tourism sekarang ini," ujar Asnawi.
Asnawi menegaskan, salah satu yang menjadi pokok pembahasan dalam Rakernas II ASITA ini, adalah mematangkan aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan anggotanya yang 90 persen adalah UMKM.
"Ini untuk menjawab tantangan yang datang kepada ASITA, sehingga kami terus mendorong digitalisasi kepada anggotanya. Karena kami menyadari tidak bisa menolak keadaan ini sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, kami akan berada di tengah-tengah keadaan ini. Ini harus kita jalani agar bisa tetap bersaing," kata Asnawi.
Karena alasan itulah, lanjut Asnawi, Rakernas kali ini sengaja digelar di Jawa Timur. Dia menjelaskan, salah satu pemimpin daerah di Jawa Timur, yakni Banyuwangi, telah berhasil menerapkan digital tourism yang didengungkan Kementerian Pariwisata.
"Tidak dipungkuri bahwa Banyuwangi adalah daerah yang berhasil memajukan sektor pariwisatanya paling pesat di Indonesia. Semua karena pemimpinnya berhasil menjadi CEO yang bisa menerapkan dan menjawab tantangan perubahan zaman. Semua juga karena sinergi yang bagus dengan Menteri Pariwisata. Karena itu kami sepakat menjadikan Banyuwangi sebagai motivasi dalam memajukan pariwisata di daerah lainnya," ujar Asnawi.
Dalam Rakernas II ASITA ini, juga disepakati mempromosikan destinasi wisata yang ada di Jawa Timur baik yang sudah tersohor ataupun belum dikenal. Konsep Rakernas II�inimengambil tema Fun Business, Explore the beauty of Mount Bromo, dan Effective & Efficient B2B Forum.
"Rakernas II dihadiri perwakilan DPD Asita di seluruh Indonesia ada 33 DPD. Juga ada Bromo Tengger Semeru Travel Mart Jatim juga yang mempertemukan buyer dan seller dalam sebuah forum B2B dan B2C," kata Asnawi.
Asnawi menjelaskan, dalam pertemuan bisnis tertutup antara buyer dan seller berlangsung dalam satu hari. Para seller berasal dari agen wisata, hotel, penyelenggara MICE, tempat wisata dan atraksi wisata sebanyak dari 30 kota/kabupaten di Jawa Timur.
"Sementara buyer adalah agen-agen travel dari Indonesia dan berbagai negara di dunia yang ingin menjual paket tur wisata Jawa Timur (inbound). Ada juga pandangan berbeda pada tble top antara sektor wisata dan sektor industri. Pada sektor industri, buyer adalah importir produk-produk Indonesia," kata� Asnawi.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4141
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia