Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Diajarkan di 45 Negara, Bahasa Indonesia Dideklarasikan Jadi Bahasa Ilmiah Internasional
Lampungpro.co, 07-Nov-2019

Amiruddin Sormin 1534

Share

Seminar Forum Dewan Guru Besar Indonesia IV, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/11/2019). LAMPUNGPRO.CO

SURABAYA (Lampungpro.co): Peserta Musyawarah Internasional dan Seminar Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI) IV mendeklarasikan bahasa Indonesia sebgai bahasa ilmiah internasional, di Kampus Negeri Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/11/2019). Musyawarah ini dihadiri 154 peserta dari 31 delegasi Dewan Guru Besar dan para pakar serta praktisi intenasional penggunaan bahasa Indonesia.

Acara tersebut menghadirkan pemantik dari luar negeri seperti Prof Kamaruddin Said (Malaysia), Endina Asri Widartama BBA (Singapura), Prof Koh Young Hun (Korea Selatan), dan Asisten Prof Siriporn Maneechukate (Thailand). Kemudian, pemantik dari dalam negeri adalah Prof Haris Supratno (Unesa), Prof Koentjoro Soeparno (UGM), dan Prof Dadang Sunendar (Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa).

Pertimbangan deklarasi tersebut yakni, bahasa Indonesia memenuhi persyaratan sebagai bahasa internasional karena sampai kini diajarkan di 45 negara. Kemudian, memiliki kosakata lebih dari 100 ribu dan istilah keilmuan di pelbagai ilmu yang mencukupi.

Pertimbangan lainnya, jumlah penutur di Indonesia lebih dari 267 juta dan bahasa Indonesia dipahami dengan baik oleh jutaan orang di berbagai negara, terutama negara ASEAN. Selain itu, bahasa Indonesia diproyeksikan akan menjadi bahasa pengantar dalam kegiatan perekonomian peting sehingga dipelajari oleh berbagai negara.

Deklasari ini menurut Rektor Universitas Lampung, Karomani, menyadarkan kembali bahwa UU hingga Keputusan Presiden dibuat untuk menghargai budaya dan bahas sendiri. "Sebagai bangsa yang pernah terjajah ratusan tahun secara psikologis wajar selalu kurang percaya diri dengan budaya dan bahasa sendiri," kata Karomani. 

Dia mencontohkan Jepang yang sangat memuliakan budaya dan bahasa sendiri di tengah pergaulan global sekalipun. "Namun di negara sendiri malah malu gunakan bahasa sendiri. Risih dikatakan kurang terpelajar kalo tak menggunakan bahas asing," kata Karomani. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1275


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved