JAKARTA (Lampungpro.com): Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kebebasan berkeyakinan di Indonesia mengalami penurunan sepanjang 2018. Hal tersebut tercantum dalam Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) nasional tingkat nasional tahunan yang baru saja dirilis BPS.
Pada IDI tingkat nasional 2018 telaahan BPS, skor variabel kebebasan berkeyakinan adalah 82,86 persen. Sementara itu untuk variabel kebebasan berkeyakinan dalam Indeks Demokrasi Indonesia tingkat nasional pada 2016 dan 2017 adalah 81,69 dan 84,28.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan terdapat beberapa indikator ketika pihaknya melakukan penilaian tentang kebebasan berkeyakinan. Salah satunya yakni aturan yang membatasi umat untuk menjalankan ibadahnya masing-masing. "Seperti saya bilang, kalau kebebasan berkeyakinan kan ada beberapa indikator. Ada enggak aturan tertulis yang melarang, ada enggak pernyataan pejabat yang mendiskriminasi. Jadi, ada beberapa indikator," ujar dia.
Direktur Direktur Statistik Ketahanan Sosial BPS Hermawati Marhaeni menyatakan dari total 34 provinsi yang ada di Indonesia, 20 di antaranya mengalami penurunan dalam hal kebebasan berkeyakinan.
Berdasarkan indikator yang dijelaskan Suhariyanto, Hermawati mengatakan berkurangnya kebebasan berkeyakinan itu diketahui terdapat di Sumatera Utara, Sumatra Selatan, Bengkulu, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta , Jawa Timur, dan beberapa wilayah lainnya. "Banyak ya. Pokoknya dari 34 provinsi ada 14 yang masih bertoleransi. Sisanya itu ya kurang bebas," kata dia.
Oleh sebab hanya mengukur lewat skor atas indikator-indikator, BPS tak menemukan jawaban subyektif terkait penurunan skor kebebasan berkeyakinan di 20 provinsi di Indonesia. Lebih lanjut kata Hermawati, skor variebel kebebasan berkeyakinan itu pun diketahui erat kaitannya dengan pelaksanaan pemilu.
Sebab, kata dia, proses pemilu acap kali diwarnai dengan politik bernuansa agama. "Banyak sih ini sebenarnya kebebasan berkeyakinan erat kaitannya dengan pemilu. Sebenarnya itu ada esensi juga. Kan, semua tahu akhirnya pilihan itu tensi di pemilu, membawa ke agama," jelas dia.
Dalam menelaah kebebasan keyakinan, BPS menggunakan metodologi penghitungan skor di dalam variebel kebebasan beragama ini bersumber dari review surat kabar lokal, review dokumen, diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion), dan wawancara mendalam.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia