Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Festival Foto IJP Lampung, Jihan : Gemas OPD yang Tidak Aktif di Medsos
Lampungpro.co, 29-Dec-2025

Sandy 316

Share

Wakil Gubernur Jihan Nurlela saat memberikan plakat kepada pemenang lomba Festival Foto IJP Lampung | LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Festival Foto Akhir Tahun yang digelar Ikatan Jurnalis Pemprov (IJP) Lampung menjadi pengingat pentingnya peran visual dalam membuka kerja pemerintah kepada publik.

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sula Abung, Kantor Gubernur Lampung, Senin (29/12/2025) pagi itu, tak sekadar ajang lomba foto, tetapi juga refleksi atas budaya publikasi di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD).

Ketua IJP Lampung, Abung Mamasa, menegaskan bahwa foto bukan hanya pelengkap berita atau dokumentasi seremonial.

Bagi jurnalis, lanjut Abung, foto adalah jendela yang memungkinkan masyarakat melihat langsung apa yang dikerjakan pemerintah.

“Kami berharap ke depan OPD aktif mempublikasikan foto-foto kegiatannya. Masyarakat berhak tahu apa yang dikerjakan Pemerintah Provinsi Lampung,” ujar Abung dalam sambutannya.

Ia menyayangkan masih adanya OPD yang kurang aktif mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan, padahal di era digital, publikasi visual bisa dilakukan dengan mudah.

“Prosesnya tidak payah, semua dalam genggaman. Sayang kalau kinerja sudah dilakukan, tapi tidak terdokumentasi dan tidak sampai ke masyarakat,” tambahnya.

Festival foto ini, lanjut Abung, menjadi pengingat sekaligus stimulus agar OPD lebih sadar pentingnya dokumentasi visual sebagai bagian dari transparansi kerja pemerintah.

Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, saat membuka acara. Ia mengapresiasi inisiatif IJP Lampung, namun juga menyelipkan catatan kritis bagi OPD yang belum aktif memanfaatkan media sosial.

“Atas nama Pemprov Lampung, saya mengapresiasi kegiatan ini. Tapi jujur, saya juga gemas dengan OPD yang tidak aktif,” ucap Jihan, disambut tawa ringan peserta.

Menurutnya, instruksi Gubernur Lampung sudah jelas agar OPD aktif di media sosial, mengingat masyarakat kini lebih banyak mengakses informasi melalui ponsel dibanding papan pengumuman.

“Banyak kerja yang sudah dilakukan, tapi tidak terpublikasi. Akhirnya masyarakat tidak tahu. Padahal publikasi itu bukan pencitraan, tapi bukti kerja nyata,” tegasnya.

Jihan menekankan pentingnya foto dan video dalam komunikasi publik. Tanpa visual, pesan yang disampaikan sering kali tidak menarik perhatian masyarakat.

“Redaksi tanpa foto itu kurang. Yang membuat orang tertarik membaca adalah foto dan video. Tapi tentu tetap harus beretika. Festival ini langkah nyata yang sangat baik dari IJP Lampung,” katanya.

Sementara itu, perwakilan dewan juri, Simon Abdurrahman, menilai kualitas karya peserta menunjukkan pergeseran positif.

Foto-foto yang ditampilkan tidak lagi sekadar dokumentasi seremoni, tetapi mulai mengangkat sisi human interest dan kehidupan masyarakat.

“Dalam komunikasi visual, sudut pandang itu penting. Foto bukan hanya merekam acara, tapi harus bisa berbicara. Ketika karya berbicara, publik akan mendengar,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, juga menilai festival ini sebagai bagian dari perubahan budaya kerja di lingkungan OPD.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi Diskominfotik dan IJP. OPD sekarang dituntut berinovasi dan aktif menampilkan kegiatannya di media sosial, terutama Instagram,” kata Marindo.

Ia berharap ke depan seluruh OPD lebih konsisten mempublikasikan aktivitasnya agar masyarakat mengetahui program dan kerja nyata pemerintah.

Pada akhir acara, dewan juri mengumumkan para pemenang Festival Foto Akhir Tahun IJP Lampung 2025. Penilaian tidak hanya didasarkan pada aspek teknis, tetapi juga kekuatan cerita dan pesan visual yang disampaikan.

Adapun pemenang lomba adalah:
- Juara I: Dinas Peternakan
- Juara II: RSUD Abdul Moeloek
- Juara III: Dinas Lingkungan Hidup
- Favorit: Dispora

Festival ini dinilai oleh empat dewan juri lintas profesi, yakni Syahroni Yusuf (PWI Lampung), Oyos Saroso (AMSI Lampung), Ardiansyah (PFI Lampung), dan Simon Abdurrahman (akademisi).

Menutup kegiatan, Abung Mamasa kembali menegaskan harapannya agar publikasi menjadi budaya, bukan sekadar untuk kepentingan lomba.

“Ke depan, kami berharap OPD menunjukkan kinerjanya lewat publikasi. Bukan untuk lomba, tapi untuk masyarakat. Karena foto bukan hanya gambar, melainkan jejak yang membuat publik percaya bahwa kerja pemerintah benar-benar terjadi,” pungkasnya. (***)
Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved