Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Gaet Wisatawan, Kampung Wisata Dewa Bronto Promosikan Batik Tulis
Lampungpro.co, 12-Apr-2017

898

Share

YOGYA (Lampungpro.com)-Desa-desa wisata di Yogya terus meningkatkan pelayanan dan memperbanyak atraksi budaya untuk menarik wisatawan datang berkunjung. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Kampung Wisata Dewa Bronto.

Kampung Wisata (Kamwis) Dewa Bronto adalah sebuah kampung wisata yang ada di Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. Kampung ini dilintasi sungai legendaris di Kota Yogya yakni Kali Code.

Di daerah ini, terutama kampung Prawirotaman adalah kampung juragan batik. Tradisi membatik menjadi satu peninggalan yang terus dipelihara. Kendati pada satu periode, industri batik ini sempat terpinggirkan.

Permintaan kain batik turun, karena banyak yang memakai kain bukan batik. "Banyak pengusaha batik yang gulung tikar dan berganti usaha. Mereka mendirikan guest house bahkan hotel, sehingga daerah ini pun terkenal sebagai kawasan turis," ujar Marsudi, salah satu tokoh Kamwis Dewa Bronto, Selasa (11/4).

Seiring dengan gencarnya program promosi wisata dan UMKM, kelurahan pun membentuk usaha dengan menghidupkan kembali usaha batik. Para perajin batik di kawasan ini lantas membentuk Paguyuban. Namanya Paguyuban Batik "Canting Makaryo". "Produksi dari paguyuban ini menjadi oleh-oleh khas Kampung Wisata Dewa Bronto," kata Marsudi.

Selain membeli batik dengan pewarna alam yang ramah lingkungan untuk oleh-oleh, wisatawan bisa juga praktik membatik di Kampung Wisata Dewa Bronto.

Untuk menikmati atraksi wisata, silakan datang pada 22-23 April 2017, di Dewa Bronto akan digelar upacara adat Merti Tumpeng Robyong yang prosesi-nya digelar di Kali Code.

"Di situ kami akan adakan atraksi budaya berdoa di tengah kali untuk mensyukuri nikmat dan rahmat Tuhan bagi Kampung kami. Kami juga berdoa meminta agar dijauhkan dari marabahaya, dari bencana alam dan lainnya," kata Marsudi.

Selama kegiatan, ada kirab budaya yang diikuti seluruh RW di Kelurahan Brontokusuman. Lalu diakhiri dengan Kenduri Agung yang diikuti seluruh warga di bantaran Sungai Code. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengaku senang dengan content kreatif di setiap desa wisata itu. "Modal utama homestay dan desa wisata adalah kreativitas," kata Menteri Arief Yahya.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan...

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...

1443


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved