Selain sebagai salah satu negara terpadat di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 265,4 juta jiwa pada 2018, Indonesia juga memiliki jumlah umat Muslim tertinggi di dunia. Terdapat lebih dari 87 persen umat Muslim, dari total penduduk di Indonesia.
Ditambah lagi dengan dukungan dari perkembangan ekonomi yang pesat dan standarisasi dari proses sertifikasi. Kekuatan ini bisa menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di kancah nasional dan internasional khususnya di bidang industri halal.
Menurut Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar, saat ini terdapat 10 potensi bisnis halal yang semakin berkembang di Indonesia. Yaitu sektor makanan, pendidikan, fesyen, kosmetik, farmasi, media dan rekreasi, travel, seni budaya, perawatan kesehatan hingga industri keuangan syariah.
Pada 2016, warga Muslim Indonesia membelanjakan US$ 170 miliar untuk makanan dan minuman. US$ 57 miliar belanja kosmetik, US$ 254 miliar untuk belanja pakaian, US$ 168 miliar untuk pariwisata dan aset lembaga keuangan mencapai US$ 2.202 miliar. Dengan capaian itu tak heran Indonesia menempati urutan 11 pada Indikator Global Ekonomi Islam (GIEI-2017).
Meskipun demikian, Sapta mengatakan Indonesia baru sebatas pasar dan belum menjadi pelaku. Padahal, Indonesia sebenarnya sangat mampu untuk memproduksi produk-produk halal yang dapat dikonsumsi di dalam negeri maupun diekspor.
"Industri halal global malah dirajai oleh sejumlah negara yang bukan negara dengan persentase penduduk muslim yang besar. Industri makanan halal global, misalnya dirajai oleh Thailand yang hanya memiliki persentase penduduk muslim sebesar lima persen," kata Sapta di sela acara penandatanganan kontrak dengan Dinar Standard di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Sebagai informasi, Dinar Standard adalah publisher Global Islamic Economy Report yang berkedudukan di Dubai dan New York. IHLC bekerja sama dengan Dinar Standard dan Thomson Reuters melakukan riset tentang Industri Halal di Indonesia dan multiplier effects yang dihasilkannya. Hasil riset tersebut akan diterbitkan menjadi sebuah laporan bertajuk Indonesia Islamic Economy Report 2018.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1296
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia