Ditopang kekuatan perkapita yang bagus, wisman asal Singapura memang paling menikmati Program Hot Deal hingga menembus jumlah 35.935 pengunjung (47 persen). Berada di strip kedua adalah Malaysia dengan jumlah pengunjung 12.544 orang (16 persen). Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, Program Hot Deal di Kepri akan diteruskan sebab memberi peningkatan jumlah pengunjung sampai 80 persen. Kenaikan signifikan jumlah wisatawan tentu berbanding lurus dengan inkamyang diterima para pelaku bisnis industri pariwisata di Kepri.
Batam memang menjadi prototype dan Kemenpar tentu gembira karena Program Hot Deal ini sukses. Target penjualan para pelaku bisnis di sini mayoritas naik naik 70 persen sampai 80 persen. Jujur kami sangat terkejut dengan jumlah kenaikan itu, kan ini program sambil jalan. Kami tidak melakukan prepromosi. Program ini tetap akan dilanjutkan di Kepri, kata Kiki-sapaan Rizki Handayani.
Kemenpar juga berencana membuka Program Hot Deal di 18 destinasi wisata lainnya. Mengacu kepada Kepri, destinasi wisata lain di nuantara ternyata juga memiliki problem serupa yaitu memiliki sisa kursi transportasi yang cukup besar. Kiki menerangkan, Program Hot Deal juga berpotensi dilakukan pada destinasi wisata Yogyakarta dan Solo. Sebab, slot penerbangan di destinasi pariwisata Solo menyisakan masih menyisakan banyak kursi kosong terutama di hari kerja. Satu sisi Yogyakarta sangat familiar.
Program Hot Deal pasti akan diterapkan di tempat lain. Program ini bisa dibuat pada 18 destinasi lain, seperti Yogyakarta dan Solo. Pesawat yang ke Solo banyak yang kosong. Jadi polanya itu trip Yogyakarta get Solo. Belum lagi okupasi hotel di Yogya dan Solo saat ini agak turun. Kami pasti akan membicarakan program ini dengan para destinasinya dahulu termasuk maskapai penerbangannya, kata Kiki.
Dengan semakin membesarnya rencana sebaran Program Hot Deal, Kemenpar pun berencana membuka pasar baru. Kiki mengatakan, Tingkok, Korea, Jepang, Taiwan, hingga India dan Bangladesh akan jadi pasar potensial bagi Program Hot Deal. Mengacu kepada variasi jumlah negara pengunjung, Program Hot Deal juga dinikmati oleh wisman dari luar Asia Tenggara yang masuk melalui Singapura. Masuk ke Batam, sebanyak 5.521 warga Korea, 4.426 paspor Tiongkok, lalu 1.942 orang India ternyata antusias dengan program ini.
Secepatnya kami akan melakukan evaluasi terkait Program Hot Deal ini. Munculnya nama Tiongkok, Korea, Taiwan, bahkan India juga negara lainnya tentu sangat menarik. Ini akan jadi peluang market ke depannya. Kami tetap akan bekerjasama dengan Singapura, selain Kemenpar akan melakukan promosi Program Hot Deal ini lebih gencar lagi dan langsung ke negara-negara tersebut, kata Kiki.
Menggaungkan Program Hot Deal, Kemenpar sempat menjalankan program farmtrip dan mengajak media, para agen, juga influencer dari Singapura plus Johor (Malaysia) untuk merasakan sekaligus mengabarkan pariwisata di Batam. Kemenpar juga melakukan branding dengan memasang iklan-iklan di lokasi strategis seperti MRT East West Line Singapura, termasuk memanfaatkan kekuatan media sosial. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan, pengembangan program dan promosi harus dilakukan untuk menaikan jumlah wisatawan yang masuk melalui crossborder.
Berikan Komentar
Tanggamus
593
Bandar Lampung
825
Kominfo Lampung
605
Bandar Lampung
1556
129
08-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia