Petugas saat mengamankan peserta balap liar di Pringsewu, Minggu (17/4/2022) dini hari tadi. LAMPUNGPRO.CO/HUMAS POLRES PRINGSEWU

PRINGSEWU (Lampungpro.co): Aparat Kepolisian Polres Pringsewu menggrebek arena balap liar di jalur dua Komplek Pemda kabupaten Pringsewu,   Minggu (17/4/22) dini hari sekira pukul 02.00 WIB. Bak sebuah film, puluhan peserta dan ratusan penonton balap liar, lari tunggang langgang mengetahui digrebek aparat keamanan.

Juga terlihat, aksi kejar-kejaran antara polisi dan peserta balapan mewarnai kejadian penggrebekan tersebut. Hingga akhirnya Polisi berhasil mengamankan sejumlah remaja, berikut enam unit sepeda motor tanpa dilengkapi dokumen sebagai barang bukti.

Kasat Reskrim Iptu Feabo Adigo Mayora Pranata menjelaskan, penggrebekan bermula saat petugas patroli menerima informasi ada balap liar yang dilakukan sejumlah remaja di komplek Pemda Pringsewu. Aksi balapan dinilai meresahkan masyarakat karena dilakukan diwaktu pertengahan malam hingga dinihari disaat warga beristirahat. 

"Karena aktivitas balap liar tersebut meresahkan warga, kami langsung lakukan penggrebekan," jelas Kasat Reskrim mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi.

Selain meresahkan, kata Kasat,  balap liar tersebut juga berpotensi menimbulkan tindak kriminalitas seperti kecelakaan lalu lintas, perjudian, curanmor, dan penodongan. "Aksi balapan liar ini mengandung banyak risiko, baik keselamatan jiwa maupun harta benda," terangnya

Diungkapkan Feabo, aksi balap liar di ruas jalan ini sebenarnya berulang kali diambil langkah pembubaran oleh petugas. Namun  tak lama kemudian, aksi balap liar ini selalu kembali terulang. "Untuk itu, dalam penggerebekan kali ini kami mengambil langkah tegas dengan mengamankan 12 pemuda dengan barang bukti enam sepeda motor," kata dia.

Sebagai efek jera, ke-12 remaja berikut sepeda motor dibawa ke Polres Pringsewu guna menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Dalam kesempatan itu, Feabo mengimbau orang tua untuk selalu mengawasi anaknya agar terhindar dari tindakan menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. (***)

Editor: Amiruddin Sormin