KRUI (Lampungpro.com): Pembudidaya maggot (ulat) yang tergabung di Koloni BSF Indonesia mengadakan gathering nasional di Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, dari Jumat-Minggu (20-22/4/2018). Komunitas masyarakat ini memiliki solusi mengurai sampah yang menjadi persoalan di berbagai belahan dunia, menjadi suatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.
Kasi Budidaya Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir Barat, Zepi Sopawan, ditemui dilokasi pertemuan, Sabtu (21/4/2018), mengatakan budidaya magot merupakan teknologi baru dan disambut baik oleh pihaknya. Sebab bisa alternatif baru untuk pakan ikan dan ternak.
"Ini pertama kali di Pesisir Barat. Kami mendukung kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di Lampung, nanti bisa menjadi solusi masalah untuk pakan ikan dan ternak," ujar Zepi Sopawan.
Budidaya magot juga menguntungkan dan memberi pengaruh bagus untuk lingkungan. Pasalnya makanan ulat ulat yang dibudidayakan tersebut, memanfaatkan sampah sayuran, dan sisa makanan. Sehingga solusi pembuangan sampah yang selama ini kadang menjadi persoalan pemerintah dan masyarakat dapat teratasi dengan adanya alternatif budidaya maggot. (WARI/PRO1)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1236
Lampung Selatan
3863
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia