Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kemenpar Terus Pasarkan Crossborder di Kalimantan Barat
Lampungpro.co, 21-Apr-2017

899

Share

PONTIANAK (Lampungpro.com)-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tak henti-hentinya mengkampanyekan penyusunan pemasaran pariwisata Crossborder. Dirinya�terus mencari ruang untuk menangkap peluang baru di titik-titik lintas batas dengan negara tetangga. Hal itu ia tegaskan di Hotel Mercure, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (20/4) dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar divisi Strategi Pemasaran Nusantara.�

Fokusnya tentu saja mengarah ke wilayah terluar di Kalimantan Barat. Spot yang dipilih pasti wilayah bersinggungan dengan Malaysia. Dari mulai Sambas (Paloh dan Sajingan Barat), Bengkayang (Siding dan Jagoi Babang), Sintang (Ketunggu Hulu dan Ketunggu Tengah), Kapuas Hulu (Puring Kencana) dan Sanggau (Entikong dan Sekayam), semua dipetakan satu per satu.

Tahun lalu, Sanggau, Entikong, Sambas dan Aruk banjr wisman asal Malaysia. Pemicunya even crossborder tourism yang digelar Kemenpar. Dari mulai suguhan musik dangdut, Melayu, permainan rakyat, budaya Dayak, semuanya sukses membius warga Malaysia.

Tapi, saat itu wisman-wisman Malaysia dan Brunei Darussalam baru sekedar numpang lewat. Belum ada yang menetap dalam jangka waktu lebih dari satu hari untuk berwisata di sekitar Kalimantan Barat.

Hal yang ingin dibidik, tentu acara yang lebih heboh. Goal-nya, pasti atraksi yang lebih menarik. Apalagi akses crossborder sudah diperbaiki. Infrastruktur jalan dan pos lintas batas negara sudah sangat oke. Warga Malaysia sudah dibuat lebih nyaman untuk melintas ke Indonesia.

Bisa saja nanti dibuatkan paket wisata crossborder. Selain nonton musik dengan artis papan atas, wisman Malaysia juga bisa sekalian digiring trekking riam, trail fun bike dan jungle flying fox.

Menpar Arief Yahya pun ikut mendorong crossborder tourism. Dia ingin, ke depannya, crossborder tourism mampu mendatangkan banyak wisman seperti di Eropa.

Dengan pola seperti ini, mantan Dirut Telkom itu yakin, akan bermunculan banyak peluang bisnis barui di wilayah perbatasan. Perbatasan tidak lagi sepi, tidak lagi dianggap sebagai daerah pinggiran. Tetapi justru menjadi wilayah terdepan Indonesia.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4147


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved