"Sudah ada 34 kelompok perhutanan sosial di wilayah kerja kami, yang mendapat izin dari Menteri LHK, bahkan ada beberapa yang sudah mulai mengembangkan wahana wisata alam dengan serius," ungkap Wahyudi Kurniawan.
Wahyudi menambahkan, sejak adanya program perhutanan sosial, pihaknya telah membangun sarana prasarana, menata manajemen, hingga meningkatkan pelayanan wisata.
"Kami juga mendorong kelompok-kelompok tani untuk mengolah hasil hutan mereka, seperti keripik, sirup, madu, dan produk lainnya," tambah Wahyudi.
Wahyudi berharap, dengan promosi di media sosial, akan semakin banyak wisatawan yang datang dan menikmati potensi wisata di desa-desa yang dibina.
"Setelah wisatawan datang, mereka akan membeli makanan dan minuman, membeli kenang-kenangan, membayar jasa transportasi, dan jasa pemandu wisata, sehingga ada pemasukan bagi kelompok perhutanan sosial," ujar Wahyudi
Menurut Wahyudi, hal tersebut tentunya sejalan dengan tujuan perhutanan sosial, yaitu mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik serta melestarikan hutan.
Sebagai pemateri, Yopie Pangkey, seorang pelaku media sosial dan wisata hutan, menjelaskan, era media sosial telah membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan tanpa batas.
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
15126
EKBIS
7406
Bandar Lampung
4804
436
01-Apr-2025
530
01-Apr-2025
502
01-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia