Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kendalikan Banjir di Bandar Lampung, Wakil Rektor Itera Arif Rohman Sarankan Pemkot Pakai Pendekatan DRR
Lampungpro.co, 19-Jan-2025

Febri 148

Share

Kondisi Banjir di Bandar Lampung | Lampungpro.co/Dok Warga

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Dosen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang juga peneliti banjir, Ir. Arif Rohman, S.T.,M.T., menyatakan banjir di Bandar Lampung dapat ditangani dengan pendekatan yang tepat seperti disaster risk reduction (DRR).

Arif Rohman mengatakan, strategi DRR tersebut dapat diterapkan melalui berbagai upaya mitigasi seperti peningkatan kapasitas drainase, penerapan konsep kota spons (sponge city), dan optimalisasi lahan hijau sebagai daerah resapan.

Meski demikian, Arif Rohman sangat menyayangkan kondisi saat ini dimana banyak kota masih mengandalkan banjir dengan solusi jangka pendek, seperti pompa air dan peninggian tanggul, yang sebenarnya hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan akar permasalahan.

"Banjir adalah bagian dari siklus hidrologi yang alami, jadi ketika curah hujan tinggi, maka air yang turun akan mencari jalannya sendiri, terutama ke daerah yang secara alami merupakan dataran banjir," kata Arif Rohman dalam keterangannya, Minggu (19/1/2025).

Menurutnya, urbanisasi yang pesat membuat air kehilangan tempat resapannya, sehingga aliran permukaan meningkat drastis dan menyebabkan genangan, sehingga alih-alih terus menyalahkan cuaca atau kondisi geografis, maka pendekatan yang lebih tepat dengan memahami banjir pasti terjadi, tetapi dampaknya bisa dikurangi.

"Hal ini tentunya telah menjadi kesepakatan dalam studi kebencanaan melalui pendekatan pengurangan risiko bencana atau DRR)," ujar Arif Rohman.

Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Itera ini juga menyebut, salah satu kesalahan terbesar dalam memahami banjir yakni menganggapnya sebagai masalah lokal semata, padahal kawasan yang tergenang banjir merupakan hasil dari perubahan tata guna lahan di tempat lain.

"Kita sering mendengar deforestasi di daerah hulu meningkatkan limpasan air ke daerah hilir, sehingga debit sungai meningkat dan memperbesar risiko banjir. Dengan prinsip yang sama, jika banjir terjadi di daerah Way Lunik, Panjang, Bandar Lampung, maka seharusnya pemerintah dapat mengidentifikasi daerah mana saja yang berkontribusi besar dalam mengalirkan air ke sana," sebut Arif Rohman.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

507


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved