DENPASAR (Lampungpro.com)-Bali itu ikon pariwisata Indonesia. Apapun yang menimpa Bali, akan berdampak panjang bagi nama pariwisata Indonesia, karena 40 persen wisman masuk ke tanah air melalui pintu Bali. Karena itu, baik Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Petrus R Golose kompak, serius mengurus kondusifitas Bali.
Kapolda Petrus R Golose mengatakan, Polda Bali telah menyiapkan 13 ribu personel. Seluruhnya sangat siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk membantu masyarakat termasuk juga wisatawan.
Kapolda mengatakan, pihaknya selalu memprioritaskan keselamatan masyarakat serta wisatawan. Di saat erupsi Gunung Agung mulai terjadi, ia langsung memerintahkan personel, kepala biro operasi dan jajaran, serta Dansat Brimob dan jajaran untuk konsolidasi.
Dalam melaksanakan tugasnya, para personel kepolisian ujar Kapolda selalu berpegang teguh pada fungsi dan tugasnya untuk melindungi dan mengayomi masyarakat. Karena itu personel polisi wanita pun diterjunkan ke lokasi-lokasi yang dianggap perlu.
Selain itu, yang tidak kalah penting, pihaknya juga membantu pemerintah daerah melakukan sosialisasi sehingga aktivitas vulkanik Gunung Agung tak menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
Bahkan pada 5 Desember kemarin Polda Bali menggelar kegiatan olah raga bersama di Kebun Raya Eka Karya Bedugul. Kegiatan tersebut sekaligus sebagai kampanye atau menandakan bahwa Bali benar-benar aman dikunjungi.
Sementara Kapolres Karangasem, AKBP I Wayan Gede Ardana S.I.K, M.si mengatakan, pihaknya akan menjadi yang terdepan dalam memberikan rasa keaman dan kenyamanan (safety and security) bagi masyarakat maupun wisatawan. Terutama di area sekitar Gunung Agung.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan secara umum standard keamanan dan keselamatan Indonesia secara umum, bagus. Jauh lebih bagus dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Baik dari cepat tanggap sampai ke pemulihan atau recovery.
Sejak bom dekat pos Polisi Thamrin, Jakarta lalu, standard pengamanan terhadap terorisme pun semakin kuat. Proses recovery hanya lima jam. Bahkan Presiden Jokowi sendiri turun tanpa pengamanan ketat, tanpa rompi antipeluru, di Jalan Thamrin jam 17.00 an.
Bali memang masih dalam status awas level empat. Belum turun, belum berubah, karena itu wisatawan yang berada di Pulau Dewata tetap harus waspada dan hati-hati. Jangan terlalu berani dekat pusat erupsi.
Namun, publik, masyarakat, komunitas, boleh memposting suasana yang ada di Bali. Dan itulah yang terjadi, bahwa di media sosial, suasana di Pulau Dewata itu sangat normal, sangat comfortable, sangat pariwisata.
Mengapa mereka tetap datang ke Bali dan Lombok? Jawabannya sudah jelas, #SafetyAndSecurity di Bali makin baik. Makin terpercaya, karena itu mereka merasa leluasa berada di kawasan yang semestinya tidak diperkenankan. (*)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
340
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia