Kuncinya, kata Pitana, adalah memanfaatkan excess capacity. Ia menjelaskan, di daerah lain, seperti Bali sekalipun, tentunya ada masa-masa dimana tingkat keterisian pesawat ataupun hotel di bawah 60 persen. Di saat itulah maka strategi seperti ini akan diterapkan. Dengan tentunya melibatkan industri-industri yang ada.
"Ini juga akan kita terapkan di tempat lain, tidak hanya akses transportasi lewat laut tapi juga udara. Karena di udara juga ada excess capacity, tidak selalu penuh 100 persen. Untuk di Bali kita akan utamakan untuk tamu dari Australia," kata Pitana.
"Di Bali hotel di saat weekend mungkin penuh, tapi saat weekdays mungkin okupansinya hanya 60 persen. Jadi 40 persen sisa, daripada nol, lebih baik dijual dengan paket," ujar Pitana.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan program promosi terpadu seperti ini merupakan jurus ampuh dalam menjaring wisatawan, terutama mancanegara sebanyak-banyaknya.
"Dengan penggarapan yang baik maka pertumbuhan wisman di Batam-Bintan bisa meningkat tiga kali lipat. Begitu juga dengan daerah lain dengan modifikasi paket yang disesuaikan dengan market," kata Menpar Arief Yahya.
Ia pun terus mengajak industri untuk memaksimalkan peluang ini. "Karena saat ini bukan yang besar makan yang kecil, tapi yang cepat makan yang lambat. Industri harus mau berinovasi, memodifikasi dalam melihat peluang pasar," kata Menpar Arief. (*)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
23463
Bandar Lampung
5365
175
19-Apr-2025
224
19-Apr-2025
193
19-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia