Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Nama Besar Tinggal Kenangan, ini Sejumlah Rumah Makan Padang Legend di Lampung Tumbang dan Redup Satu per Satu
Lampungpro.co, 19-Jun-2025

Amiruddin Sormin 571

Share

Ilustrasi rumah makan Padang. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Rasa dibawa mati. Itu istilah yang sering disematkan pada rumah makan Padang, sebutan untuk rumah makan masakan Minang.

Istilah ini berasal dari banyak contoh rumah makan Padang yang meredup bahkan tutup akibat sang pemilik wafat. Tak lama berselang, rumah makannya pun ikut “wafat”.

Bandingkan dengan restoran asing seperti KFC yang tetap eksis meski pendirinya, Kolonel Harland David Sanders, telah meninggal pada 16 Desember 1980 di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Namun gerai-gerainya masih buka hingga kini di Kedaton dan Rajabasa, Bandar Lampung.

Namun tak sedikit rumah makan Padang yang dulu jadi primadona kuliner, kini mulai tumbang. Nama-nama besar seperti Kamang, Dua Saudara, Wisata Minang Jaya, hingga Danau Kembar Hajimena, adalah beberapa nama yang mulai meredup bahkan tinggal cerita. Sebagian tutup sementara, sebagian lain sudah benar-benar gulung tikar.

Danau Kembar, rumah makan yang sempat ramai di jalur strategis Jalan Lintas Sumatera di Hajimena, Lampung Selatan, kini tutup total dan menjadi lahan parkir. Bangunannya terbengkalai, gerbang berkarat, dan halamannya ditumbuhi rumput liar. Padahal, di awal 2010-an, tempat ini dikenal sebagai salah satu destinasi kuliner keluarga, tempat orang tua memboyong anak-anak menikmati rendang, dendeng, dan gulai otentik dengan pemandangan kolam buatan.

Kondisi serupa terlihat di Rumah Makan Kamang di belakang Hotel Golden, Jalan Kartini, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. Siapa tak kenal lele bakar khas Kamang. Boleh dibilang, satu dari 10 pengunjung ke Kamang pasti memesan lele bakar.

Namun sepeninggal pemilik, kini di aplikasi GoFood, beberapa cabangnya tercatat “tutup sementara”, seperti di Sukarame dan Suprapto. Kamang di belakang Hotel Golden juga tak seramai dulu. Bahkan Kamang di depan RS Bumi Waras sudah lama tutup.

Tak jauh berbeda dengan Dua Saudara yang dulu berjaringan luas, kini hanya tersisa beberapa cabang dengan jam buka tak menentu. Badai Covid-19 ditengarai menjadi salah satu penyebab rumah makan milik H. Fidyan Fiad ini mulai meredup.

1 2 3 4 5

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved