BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatatkan Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan Provinsi Lampung saat Desember 2019 lalu, untuk masing-masing sub sektor tercatat mengalami penurunan sebesar 0,34 persen.
Dalam catatan BPS Lampung selama Desember 2019 lalu, sub sektor pertanian tanaman pangan turun 0,70 persen, tanaman hortikultura turun 1,93 persen, dan peternakan turun 0,25 persen. Sementara yang mengalami kenaikan, ada di sektor perkebunan rakyat naik 0,84 persen, perikanan tangkap naik 0,37 persen, perikanan budidaya naik 0,74 persen.
NTP untuk masing-masing sub sektor sendiri yakni Padi dan Palawija (NTP-P) (115,78), Hortikultura (NTP-H) (92,12), Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) (85,87), Peternakan (NTP-Pt) (115,08), Perikanan Tangkap (119,21), dan Perikanan Budidaya (95,64). Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat hanya mencapai sebesar 101,97.
Kepala BPS Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan, selama Desember 2019 lalu ada beberapa sektor yang mengalami penurunan harga. Dimana tercatat pada komoditas sub sektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan. Seperti gabah, jagung, ketela pohon, beberapa jenis sayuran dan buah-buahan, ternak besar, ternak kecil, dan unggas.
"Sedangkan yang mengalami kenaikan harga selama Desember 2019 lalu, terjadi pada sub sektor perkebunan rakyat, perikanan tangkap, dan perikanan budidaya. Seperti halnya pada kopi, lada, cengkeh, kelapa sawit, serta beberapa jenis ikan tangkap dan budidaya. Ini mengalami kenaikan," kata Yeane Irmaningrum, Jumat (3/1/2020).
Yeane Irmaningrum menjelaskan, berdasarkan pengamatan di 33 provinsi yang ada di Indonesia. BPS mengamati perkembangan harga pada Desember 2019 lalu ada 25 provinsi, yang mengalami kenaikan NTP. Sementara 8 provinsi lainnya mengalami penurunan, termasuk di Provinsi Lampung. Tercatat kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau dengan peningkatan sebesar 2,65 persen. Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 1,08 persen.
"Selama Desember 2019 lalu, daerah perdesaan di Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. Ini disebabkan karena turunnya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 0,46 persen. Sedangkan kelompok lainnya, mengalami kenaikan di kelompok makanan jadi, minuman, tembakau, dan rokok naik 0,72 persen," jelas Irmaningrum.
Kenaikan lainnya terjadi di sektor perumahan sebesar 0,06 persen, kelompok sandang sebesar 0,03 persen, kelompok kesehatan 0,10 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,03 persen, serta kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,03 persen.
Sementara data NTP pada November 2019 lalu, di Provinsi Lampung mencapai 102,32 persen. Untuk NTP nasional sendiri, Desember 2019 lalu naik sebesar 0,35 persen, dari 104,10 10 saat November. Pada Desember 2019 lalu, naik menjadi 104,46. (FEBRI/PRO2)
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
267
Bandar Lampung
11629
Bandar Lampung
4523
Bandar Lampung
2430
707
05-Feb-2025
162
05-Feb-2025
468
05-Feb-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia