Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Nilai Tukar Petani Lampung Alami Penurunan, ini Catatan BPS
Lampungpro.co, 03-Jan-2020

Heflan Rekanza 631

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatatkan Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan Provinsi Lampung saat Desember 2019 lalu, untuk masing-masing sub sektor tercatat mengalami penurunan sebesar 0,34 persen.

Dalam catatan BPS Lampung selama Desember 2019 lalu, sub sektor pertanian tanaman pangan turun 0,70 persen, tanaman hortikultura turun 1,93 persen, dan peternakan turun 0,25 persen. Sementara yang mengalami kenaikan, ada di sektor perkebunan rakyat naik 0,84 persen, perikanan tangkap naik 0,37 persen, perikanan budidaya naik 0,74 persen.
 
NTP untuk masing-masing sub sektor sendiri yakni Padi dan Palawija (NTP-P) (115,78), Hortikultura (NTP-H) (92,12), Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) (85,87), Peternakan (NTP-Pt) (115,08), Perikanan Tangkap (119,21), dan Perikanan Budidaya (95,64). Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat hanya mencapai sebesar 101,97.

Kepala BPS Lampung Yeane Irmaningrum mengatakan, selama Desember 2019 lalu ada beberapa sektor yang mengalami penurunan harga. Dimana tercatat pada komoditas sub sektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan. Seperti gabah, jagung, ketela pohon, beberapa jenis sayuran dan buah-buahan, ternak besar, ternak kecil, dan unggas.

"Sedangkan yang mengalami kenaikan harga selama Desember 2019 lalu, terjadi pada sub sektor perkebunan rakyat, perikanan tangkap, dan perikanan budidaya. Seperti halnya pada kopi, lada, cengkeh, kelapa sawit, serta beberapa jenis ikan tangkap dan budidaya. Ini mengalami kenaikan," kata Yeane Irmaningrum, Jumat (3/1/2020).

Yeane Irmaningrum menjelaskan, berdasarkan pengamatan di 33 provinsi yang ada di Indonesia. BPS mengamati perkembangan harga pada Desember 2019 lalu ada 25 provinsi, yang mengalami kenaikan NTP. Sementara 8 provinsi lainnya mengalami penurunan, termasuk di Provinsi Lampung. Tercatat kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau dengan peningkatan sebesar 2,65 persen. Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 1,08 persen. 

"Selama Desember 2019 lalu, daerah perdesaan di Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. Ini disebabkan karena turunnya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 0,46 persen. Sedangkan kelompok lainnya, mengalami kenaikan di kelompok makanan jadi, minuman, tembakau, dan rokok naik 0,72 persen," jelas Irmaningrum.

Kenaikan lainnya terjadi di sektor perumahan sebesar 0,06 persen, kelompok sandang sebesar 0,03 persen, kelompok kesehatan 0,10 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,03 persen, serta kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,03 persen.

Sementara data NTP pada November 2019 lalu, di Provinsi Lampung mencapai 102,32 persen. Untuk NTP nasional sendiri, Desember 2019 lalu naik sebesar 0,35 persen, dari 104,10 10 saat November. Pada Desember 2019 lalu, naik menjadi 104,46. (FEBRI/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Langka dan Mahal, Distribusi Ngawur Ala Elpiji...

Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...

267


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved