YOGYA (Lampungpro.com)-Salah satu cara Menpar Arief Yahya untuk menaikkan indeks daya saing pariwisata Indonesia adalah memperbaiki pilar environment sustainability. Karena itu, menteri yang mantan Dirut PT Telkom itu mendorong industri yang bergerak di sektor pariwisata untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari.
Karena itu, Arief Yahya mengapresiasi masyarakat dan daerah yang terus menjaga environment sustainability. Seperti upaya untuk semakin mengokohkan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia yang terus dilakukan oleh komunitas.
Tidak hanya oleh birokrasi pemerintah melainkan juga oleh komunitas (community). Salah satunya dilakukan oleh Komunitas Organik Indonesia (KOI) DIY-Jawa Tengah.
Menurut Ketua KOI DIY-Jateng Agung Saputra, kegiatan ini akan menjadi kesempatan baik bagi masyarakat untuk mendapatkan produk-produk organik mulai dari makanan sehat hingga pakaian yang ramah lingkungan.
Agung menegaskan, berbicara tentang organik selama ini pemahaman masyarakat hanya terbatas pada makanan saja. "Padahal sebenarnya konsep organik pengertiannya lebih luas mencakup aspek kesehatan (healthy) , ramah lingkungan (green) dan organik itu sendiri. Konsep ini disingkat menjadi OGH - Organic and Green Healthy," ujar Agung.
Penyelenggaraan OGH Istimewa III sengaja digelar di area terbuka Embung Langensari yang berada di tengah Kota Yogyakarta. Ide pemilihan tempat ini terbilang unik karena belum pernah ada event yang digelar di sebuah embung.
Dipilihnya Embung Langensari sebagai tempat penyelenggaraan acara, menurut Agung, dimaksudkan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa produk organik tidak selalu mahal dan ekslusif. Sehingga semua kalangan masyarakat dapat menikmati produk organik baik makanan maupun pakaian yang ramah lingkungan.
Bazar produk organik di Embung Langensari diisi 80 booth dengan peserta anggota KOI yang berasal dari Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Jakarta dan kota-kota lain.
Acara OGH terbuka untuk umum di area Embung Langensari, mulai pukul 09.00-21.00 WIB. Masyarakat diharapkan datang meramaikan acara ini karena OGH merupakan ajang istimewa dan langka.
"Saatnya makin mengenal batik pewarna alam atau batik organik. Kita tunjukkan Jogja benar-benar menjadi Kota Batik Dunia," kata Agung.
Ada sejumlah agenda yang bisa diikuti baik yang berbayar maupun gratis. Misalnya lomba membatik (Tingkat SD), talkshow "Mengungkap Rahasia Dibalik Filosofi dan Resonansi Batik Zat Pewarna Alam," Shibori Basic Workshop Using Natural Dyes, workshop Eco Print hingga fashion show Baju Daur Ulang maupun fashion show Batik Pewarna Alam.
Lalu ada pula workshop Healthy Cullinary, talkshow Aquaponic dan Apa yang Dimaksud Beras Hidup (Live Rice). Acara juga diisi dengan sesi Go Digital gratis berupa talkshow "Membangun Market Place Product" yang menghadirkan Sebastian Saragih dan Erna Wiyati dari Telkom Indonesia. (*)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1745
Lampung Selatan
21762
Humaniora
2886
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia