Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pesona Bali Open Piano Competition 2017 jadi Magnet Baru Turis Asing
Lampungpro.co, 01-Sep-2017

951

Share

Bali, Barack Obama, Raja Salman, Pesona Bali International Open Piano Competition, Esthy Reko Astuti, Menpar Arief Yahya

"Peserta boleh mengikuti beberapa kategori di kelompok umur sesuai usianya dan/atau satu kelompok umur di atasnya," katanya.

Nantinya semua peserta kompetisi akan mendapatkan sertifikat partisipasi."Dewan juri akan mengumumkan tiga pemenang untuk setiap kategori, dan tambahan tiga harapan untuk kategori A-E. Pemenang akan mendapatkan piala, sertifikat kemenangan dan hadiah dari sponsor," ujar Nora.

Bagi Kemenpar, kompetisi piano ini konkret memberikan impact langsung maupun tidak langsung. Tahun lalu, Esthy juga hadir di kompetisi yang diikuti banyak pianis cilik dari mancanegara. Tahun ini, selain dilangsungkan di Bali juga akan pentaskan di Batam, untuk menarik wisman dengan spending besar dari Singapore dan Malaysia.

Bahkan, lebih dari 30 pianis-pianis Vietnam sudah mendaftarkan diri. Pianis cilik itu setiap tampil di kompetisi selalu membawa rombongan keluarganya, ayah, ibu, kakek, nenek, kakak dan adik mereka.

"Kita support atraksi yang mendunia, seperti kompetisi piano berlevel internasional ini. Terlebih venue Bali punya daya magis bagi peserta. Peserta pasti antusias mengikuti kompetisi ini ada di destinasi wisata. Mereka jauh-jauh hari sudah booking kamar hotel, sekaligus berwisata keluarga, tentu sangat menguntuntungkan bagi Pariwisata Bali dan Indonesia," ujar Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara Kemenpar.

Deputi berkerudung tak asal bicara.� Saat berkompetisi, umumnya pianis kelompok usia 7 sampai 18 tahun biasanya diantar oleh seluruh keluarga dan sanak family sebagai supporter. Satu peserta itu, bisa membawa 5-10 keluarganya.

"Sambil mendukung putra putrinya, bisa sekalian piknik. Kalau peserta sekitar 160 orang, maka diperkirakan audience-nya sekitar 1000 orang, yang ikut datang. Event ini bisa men-drive keluarga besar peserta untuk terbang dan menikmati destinasi wisata di Bali," katanya.

Selain itu, piano klasik, itu kalau di olahraga seperti golf. Diikuti oleh orang-orang berduit dan punya selera tinggi. Penontonnya pun sangat khusus dan high level economy. "Tidak semua aktivitas di crossborder seperti Batam itu hanya untuk menjaring wisman yang spendingnya rendah," katanya.

Menpar Arief Yahya juga seirama. Menurutnya, Bali memang disiapkan untuk bisa menggelar, mengakomodir dan melaksanakan event apapun. Begitu juga dengan musik, acara ini sangat tepat karena musik adalah bahasa universal yang akan memberikan dampak yang sangat positif untuk dunia luar. "Setelah acara ini, pasti mereka akan mengenang Bali dengan musik klasiknya dan juga akan kembali ke Bali," katanya.

Arief Yahya mengungkapkan, Bali, Jakarta dan Kepri (Batam, Bintan, red) itu merupakan pintu masuk wisman ke Tanah Air yang menyumbang wisman sebanyak 40 persen.

"Produk portofolio pariwisata Indonesia itu wisata budaya. Bali adalah salah satu pusat wisata budaya di Tanah Air yang banyak menggelar event kelas dunia. Selamat berkompetisi, silakan bawa musik klasik kita mendunia," katanya. (*)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4132


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved