BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) memulai tahap uji coba lapangan terhadap prototipe bioherbisida ramah lingkungan yang dikembangkan untuk pengendalian gulma pada tanaman padi. Uji coba dilakukan pada Selasa (13/5/2025) di lahan percobaan Polinela Organic Farm.
Produk bioherbisida ini merupakan hasil inovasi tim Program Katalisator Kemitraan Berdikari Polinela. Formula bioherbisida dikembangkan sejak awal 2025 melalui pendekatan berbasis ekstrak tumbuhan dan fermentasi limbah organik. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi alternatif pengendalian gulma yang lebih ramah lingkungan dibandingkan herbisida sintetis yang banyak digunakan petani saat ini.
Menurut Ketua Tim Peneliti, Rizky Rahmadi, M.P., uji coba difokuskan pada gulma dominan yang kerap menjadi masalah utama dalam budidaya padi, seperti Leptochloa chinensis, Cyperus iria, dan Sphenochlea zeylanica.
“Kami melakukan aplikasi langsung di lahan sawah untuk melihat efektivitas formulasi bioherbisida dalam kondisi budidaya nyata. Hal ini penting untuk memastikan bahwa produk ini tidak hanya efektif di laboratorium, tetapi juga relevan secara praktis di lapangan,” ujar Rizky.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya melibatkan tim peneliti dari Polinela, tetapi juga mahasiswa dari Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan. Keterlibatan mahasiswa merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran berbasis riset (research-based learning) yang diterapkan kampus dalam pengembangan ilmu dan teknologi pertanian.
Selain kalangan perguruan tinggi, tim peneliti juga menggandeng siswa dan guru dari SMK Negeri 2 Metro. Mereka terlibat langsung dalam proses aplikasi bioherbisida serta pengamatan terhadap pertumbuhan gulma dan respons tanaman padi. Kolaborasi ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pendidikan vokasi tingkat menengah dan pendidikan tinggi dalam memperkuat kapasitas riset terapan.
Tim peneliti terdiri dari para akademisi lintas disiplin di Polinela, antara lain Dr. Dulbari, Subarjo, M.Tr.P., Dr. Hidayat Pujisiswanto, Fajar Rochman, M.P., Priyadi, M.Si., dan Bagio Suasono. Seluruh anggota tim berperan dalam perancangan formula, pengujian awal di laboratorium, hingga pelaksanaan uji lapangan.
Proyek ini merupakan bagian dari program penelitian yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui skema pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dukungan ini menjadi pendorong penting dalam upaya mengembangkan solusi berbasis kearifan lokal dan teknologi ramah lingkungan untuk pertanian nasional.
“Dengan pendekatan alami berbasis bahan organik dan limbah fermentasi, kami berharap bioherbisida ini dapat menjadi solusi yang lebih aman bagi lingkungan, petani, dan konsumen,” tutur Rizky.
Tim peneliti menargetkan pengembangan produk ini tidak berhenti di tahap uji coba. Ke depan, Polinela berencana melibatkan petani lokal untuk skala uji coba yang lebih luas, sekaligus mendorong proses hilirisasi agar produk bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat tani.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Polinela sebagai perguruan tinggi vokasi untuk menghasilkan inovasi yang aplikatif dan mendukung keberlanjutan sistem pertanian di Indonesia. (***)
Editor : Sandy
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
14294
Kominfo Lampung
646
Bandar Lampung
634
211
10-Sep-2025
234
10-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia