HONGKONG (Lampungpro.com)-Presidem Joko Widodo bertemu dengan "saudara kembar" nya di Madam Tussauds Museum, Hongkong. Kembaran yang dimaksud adalah patung dirinya yang terbuat dari lilin dan dibelakangnya disertai oleh backgroud mengenai pariwisata Indonesia.
Ada banyak hal menarik yang dibicarakan Presiden ketujuh Indonesia ini ketika mengunjungi Meseum lilin tersebut. Sama-sama mengenakan baju putih, lengan panjang, ditekuk di ujungnya. Maka pertemuan yang hanya beberapa menit itu pun menjadi amat terkesan.
"Saya kira ini bagus untuk promosi pariwisata kita. Setiap bulan nanti diganti background-nya dengan Bali, Danau Toba, Labuan Bajo, Raja Ampat dan lainnya. Itu akan menjadi promosi yang bagus buat pariwisata Indonesia," kata Presiden Joko Widodo, di depan patung lilinnya sendiri "Presiden Jokowi."
Instruksi Presiden Jokowi yang seolah-olah dimention kepada "Presiden Jokowi" itu pun menjadi momen yang bagus. Dari sisi promosi dan marketing, Presiden Jokowi sedang memposisikan dirinya sebagai bintang iklan, alias endorser Wonderful Indonesia yang jika divalue, saat ini posisinya paling kuat.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya merasa sangat beruntung dengan gagasan original Presiden Jokowi itu. Dia adalah presiden dengan gaya marketing.
Sampai soal patung lilin saja, dia arahkan menjadi alat promosi yang memperkenalkan pariwisata di Hongkong dan pengunjung Madam Tussauds Museum.
Ada tiga catatan Menpar Arief Yahya terkait ide Presiden Jokowi dengan mempromosikan destinasi branding di background patung itu.
Pertama, pergantian backdrop itu disesuaikan dengan Calender of Events (CoE) di destinasi utama di Indonesia. Tiga Greater, Bali, Jakarta dan Kepri. Lalu destinasi branding dan 10 prioritas atau 10 Bali Baru.
Kedua, background juga bisa menjadi pintu untuk mempromosikan investasi di 10 top destinasi prioritas yang sedang dikembangkan Kemenpar.
Ke-10 Bali Baru yang membutuhkan investasi pariwisata itu antara lain Danau Toba, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, Mandalika NTB, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sulteng dan Morotai Maltara.
Ketiga, proses pergantian itu sendiri bisa diacarakan, bisa dibuat materi press conference bersama, promosi bersama antara Madam Tussauds Museum dan Wonderful Indonesia.
"Agar menjadi pusat perhatian publik, dibuat kreatifnya, didesain gimmick-nya, diramaikan di media dan diviralkan di medsos," ujar Menpar Arief Yahya.
Tiga "jurus maut" itu bisa meng-amplifying messages atau pesan yang disampaikan Presiden Jokowi ke seluruh penjuru dunia. Dengan media digital, semua serba mungkin, lebih cepat, high impact, massif dan bisa dideteksi dengan mudah melalui IT.
Dia mengingatkan, 70 persen travellers itu sudah search and share dengan media digital dan medsos. Mereka tinggal membagi link, bisa jutaan manusia memviralkan. Karena itu, Arief Yahya yakin, menjadikan Presiden Jokowi sebagai endorser itu sangat kuat.
Mengapa pilihan manajemen Museum Madam Tussauds jatuh ke Presiden Jokowi? Tentu itu juga bukan rekayasa. Mereka pasti telah melakukan survei, akan popularitas, banyaknya fans, engagement-nya kuat, tokoh berprestasi, fenomenal dan dikagumi penduduk dunia.
"Survei mereka sudah pasti valid.Tidak mungkin dalam memutuskan pilihan tokoh yang dipatungkan itu tidak punya magnit dunia," ujar Menpar Arief.
Berikan Komentar
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan media sosial dapat menjadi alat...
813
Bandar Lampung
8560
Bandar Lampung
4787
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia