Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Promosi Bareng VisitASEAN@50 Sukses Rebut 125 Juta Wisatawan
Lampungpro.co, 26-Jan-2018

1033

Share

Kerjasama regional ASEAN terasa manis di sektor pariwisata, asean tourism forum 2018 di chiang mai, thailand

CHIANG MAI (Lampungpro.com): Kerjasama regional ASEAN terasa manis di sektor pariwisata. Hal itu terungkap dalam Asean Tourism Forum 2018 di Chiang Mai, Thailand pada Kamis (25/1).

Salah satunya promosi dengan tagline VisitASEAN@50 yang digagas sejak ATF 2016 Manila dan diimplementasikan pada ATF Singapore 2017. Program ASEAN One Single Destination of Sustainable Tourism yang digulirkan dua tahun lalu di Manila terbukti sukses. Dari mulai length of stay, angka kunjungan wisman hingga devisa negara-negara ASEAN naik signifikan.

Termasuk angka international visitors di kawasan ASEAN di 2017 yang menembus 125 juta kunjungan. Jauh melampaui target yang dipatok 121 juta kunjungan. Income yang didapat juga terbilang fantastis. Angkanya menembus 93 miliar Dolar AS. Jauh melampaui target sebesar 83 miliar Dolar AS. Sementara length of stay, ada di angka 7,98 hari. Sedikit di atas target 6-7 hari.

Secara khusus, Menteri Arief Yahya mengapresiasi Berunai Darussalam yang menjadi koordinator program itu. Kemudian Ia juga memuji Thailand sebagai tuan rumah ATF 2018.
Menpar membuktikan, kerjasama promosi regional bersama itu akan semakin efektif.

"Ini menjadi penting. Program One Single Destination of Sustainable Tourism terbukti efektif mengembangkan pariwisata di kawasan Asia Tenggara. Artinya, kami harus berkolaborasi untuk menjadi besar," kata Menpar Arief Yahya di arena Ministerial Meeting, Hotel Shangri-La, Chiang Mai, Thailand pada Kamis (25/1).

Menurut Menpar, kekuatan regional itu bisa menjadi 'competitives advantage' bagi ASEAN. Competitive, comparative dan collaborative (3C) perlu terus didorong dalam menjalin kerja sama regional bidang kepariwisataan bersama negara-negara anggota ASEAN. Kemudian berkolaborasi dengan Uni Eropa untuk membangun ekonomi bersama.

"Kalau kami kumpulkan semua kelebihan ASEAN, maka akan kuat dan bisa bersaing dengan Eropa, Great China, Timur Tengah, dan Amerika utara yang sama-sama menjual kekuatan regional. Karenanya saya ucapkan terimakasih kepada Brunei Darussalam yang telah mengoordinasikan program ini dengan sangat baik," Arief Yahya mengakhiri.

Indonesia juga ikut diuntungkan saat bergabung dalam promosi dan event bersama antar negara ASEAN. Grafik performanya juga ikutan naik. Bahkan Wonderful Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat ke-20 di dunia versi media internasional The Telegraph.

Secara khusus Menpar Arief Yahya melaporkan, 2017 jumlah wisatawan ke Indonesia bertumbuh 22%. Pertumbuhan terbesar kedua di ASEAN, setelah Vietnam. Angka tersebut bisa tercapai karena Kemenpar melakukannya dengan gaya hidup digital.

Menpar meyakini pariwisata merupakan sektor yang paling cepat, mudah dan murah untuk mendapatkan devisa, PDB dan tenaga kerja. Revolusi sektor pariwisata memang telah dilakukan Kementerian Pariwisata Indonesia. Pencapaian 14 juta pergerakan wisatawan asing di tahun 2017 menjadi pembuktiannya. Seluruh sektor pariwisata Indonesia ikut dipoles sengan sentuhan digital. Pemasaran dan Promosi, pengembangan destinasi wisata serta pengembang Sumber daya manusia menjadi fokus utama.

Strategi pemasaran dan promosi, pengembangan tujuan prioritas, dan pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata menjadi poros yang dikembangkan. Kemudian kampanye Branding Wonderful Indonesia telah dilakukan di seluruh dunia dan mendapat pengakuan global. Sepanjang 2017, kami telah menerima 27 penghargaan di 13 negara. Di antara penghargaan tersebut yaitu Televisi Komersial Terbaik Dunia (TVC) pada Kompetisi Video UNWTO 2017, Tujuan Tahun 2017 oleh TTG Travel Awards, dan Best Destination oleh Dive Travel Travel Travel.

Dalam hal destinasi wisata Indonesia berada dalam tahap pengembangan 10 destinasi prioritas utama (Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Wakatobi, Morotai, Tanjung Lesung, Kep. Seribu dan Kota Tua, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo). Banyak pengembangan di destinasi prioritas telah dilakukan dan dalam proses yang sedang berlangsung. Mulai dari persiapan penerbangan internasional, jalan raya, homestay, infrastruktur pariwisata di dalam dan di luar tempat tujuan, dan peningkatan konektivitas udara.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

17646


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved