MEDAN (Lampungpro.com): Dubes dan Investor Cina sudah berada di Medan sejak Kamis (1/2). Rencana investasi pariwisata di Kawasan Danau Toba semakin menguat.
Duta Besar (Dubes) Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian tidak datang sendiri. Gerbong Xiao dipenuhi investor Negeri Tirai Bambu. Menurut Xiao, Sumut sangat 'seksi' sebagai media berinvestasi. Sehari kemudian mereka pun berkunjung ke kawasan wisata Danau Toba.
"Sumut memiliki potensi besar. Karena alasan itu, Sumut jadi provinsi di luar Jawa pertama yang dikunjungi," kata Xiao.
Sumut masuk program pengembangan kawasan terpadu. Kawasan ini membutuhkan suntikan investasi besar 17,2 miliar Dolar AS. Alokasinya untuk pengembangan pariwisata KDT, menggairahkan industri dan juga konektivitas. Untuk konektivitas ada empat sektor, seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, dan jaringan rel kereta api.
Xiao juga menambahkan, kunjungan ke Sumut untuk menindaklanjuti pertemuan pemimpin negara Indonesia dan Tiongkok di Beijing pada 20-22 November silam. Sebab, kedua pemimpin negara mencapai kesepakatan kerjasama.
Mereka menggelar audiensi bersama Bupati Samosir Rapidin Simbolo. Diterima secara adat, Dubes Xiao Qian pun 'diulosi' oleh Rapidin. Acara pemberian Kain Ulos ini punya filosofi penting. Diberikan oleh Hula-Hula adat, diulosi akan menghapus berbagai pengaruh negatif.
"Respon mereka terkait tawaran berinvestasi di Sumut dan KDT sangat baik. Ada banyak keuntungan yang bisa didapat di sini. Pak Dubes dan rombongan bahkan senang saat bermalam di Samosir. Mereka terkesan dengan suasana di sini. Kami juga sudah berdiskusi banyak hal sejauh ini," kata Rapidin.
Sangat kooperatif, sikap hangat lalu ditunjukan Cina. Negeri Tirai
Bambu mengundang Indonesia untuk menghadiri China International Expo (CIE) di Shanghai. Ajang tersebut merupakan peluang branding prodak dan jasa. Lebih spesial lagi CIE juga strategis untuk menjaring investasi pariwsiata. Undangan tersebut sebagai bentuk dukungan promosi Belt Road Initiative (BRI).
"DubesTiongkok dan para pengusaha mau melihat langsung kondisi KDT. CIE tentu menjadi bagian penting untuk mengembangkan KDT," kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo.
Sikap responsif juga diberikan BPODT. Mereka juga berencana mengundang para pelaku bisnis pariwisata Cina ke KDT.Tiongkok saat ini memiliki 35,2 persen pertumbuhan ekonomi paling atas di dunia. Sekitar 120 juta wargaTiongkok juga setiap tahunnya berlibur di luar negeri.
"Kami ingin mengundang asosiasi travel Tiongkok ke sini. Sebab, ada banyak potensi bisnis yang bisa mereka kembangkan di Toba. Dengan begitu, mereka akan menjual berbagai paket wisata ke KDT. Hal ini tentu sama-sama menguntungkan. Apalagi itu pasar besar untuk indonesia," Arie menambahkan.
Mereka diajak menikmati pelayaran Kapal Wisata Samosir. Menjadi ikon Pariwisata Samosir, kapal ini lekat dengan nuansa budaya Batak. Fasilitasnya lengkap, ada 62 tempatdudukportable, ruang meeting, minibar, balkon untuk berfoto, dua unit toilet, dannavigasi GPS.
#Dubes kagum dengan kapalwisata ini. Sebab, nuansa lokal terasa sangat kuat. Kapal itu memang didesain seperti Rumah Batak terapung. Sumut dan KDT memiliki potensi besar di sektor pariwisata. Kawasan itu sangat produktif. Modal yang ditanam di sana tentu akan cepat kembali. Keuntungannya besar. Kalau mereka masuk akan ideal. Sebab, Cina merupakan market penting bagi Indonesia. Seperti diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Berikan Komentar
Lampung Selatan
4673
4673
05-Jul-2025
492
05-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia