RIAU (Lampungpro.com): Ribuan warga Kota Dumai, Riau, antusias menyaksikan kesenian budaya masyarakat Pariaman, Sumatera Barat, Hoyak Tabuik di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, diadakan pengurus Generasi Muda Pariaman, Minggu (15/10/2017).
Festival Hoyak Tabuik dengan bunyi khas dari gendang dan tassa untuk memeriahkan pawai budaya Pariaman di Kota Dumai, sekaligus menjadi momen peringatan wafatnya Husein merupakan Cucu Nabi Muhammad SAW ini dilepas dari depan Markas Polres Dumai Jalan Sudirman menuju taman kota.
Ridwan Tanjung, seorang panitia, mengatakan Hoyak Tabuik bertujuan memperkenalkan tradisi religius dan kebudayaan turun temurun ini kepada masyarakat Dumai, dan juga salah satu cara untuk mempersatukan masyarakat antar daerah di Pariaman. "Kami ingin memperkenalkan tradisi tabuik ini kepada masyarakat umum dan perantauan asal Pariaman di dumai," ujar Ridwan kepada pers, Minggu (15/10/2017).
Ketua Gempar Dumai Andespahmi Chaniago menyatakan, kegiatan Hoyak Tabuik selain memeriahkan Tahun Baru Islam, juga memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW Husein Bin Ali Abu Thalib dalam Perang Karbala. "Tabuik ini murni budaya dan tradisi turun temurun kami lestarikan, dalam rangka pelantikan pengurus gempar dan memperingati tahun baru Islam," kata Andespahmi kepada wartawan.
Disebutkan, dilansir Antara, masyarakat biasa menggelar Hoyak Tabuik ini pada 10 Muharram di Pariaman Provinsi Sumatera Barat, namun di Dumai sengaja menggelar dalam rangka pelantikan pengurus Gempar.
Sejarah singkat, Tabuik merupakan sebuah patung Buraq, makhluk majestik menyerupai seekor kuda bersayap dengan kepala wanita, terbuat dari bambu, rotan, dan kertas, di punggungnya terdapat sebuah peti berisi perhiasan dekoratif dan payung.
Legenda tersebut mengisahkan bahwa setelah wafatnya sang cucu Nabi, kotak kayu berisi potongan jenazah Hussein diterbangkan ke langit oleh buraq, dan karena itu setiap tahun masyarakat Pariaman membuat tiruan dari buraq sedang mengusung tabut di punggungnya.
Tabuik tidak hanya aset wisata Kota Pariaman atau Provinsi Sumatera Barat, tetapi juga aset wisata nasional yang harus dikembangkan dan diperkenalkan ke masyarakat mancanegera. "Serangkaian kegiatan Hoyak Tabuik tidak sepenuhnya dilakukan sebagaimana ritual lengkap karena tujuan kita mengenal budaya di kampung untuk mengingatkan kembali tradisi ini," kata dia. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1749
Lampung Selatan
21882
Humaniora
2938
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia