Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Sambut Gagasan Gubernur Mirza, Lampung dan Kitakyushu Jepang Berpeluang Jadi Sister City atau Sister Province
Lampungpro.co, 24-Mar-2025

Amiruddin Sormin 2848

Share

Dr. Eng. Dadang Hartabel. DOK PRIBADI

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (Mirza), membuka peluang kerja sama internasional melalui program sister city (kota kembar) guna mengembalikan kejayaan sektor kelautan Lampung dengan pendekatan berbasis lingkungan. Kolaborasi ini diyakini mempercepat transformasi industri maritim dan perikanan daerah, sekaligus menjamin kelangsungan ekosistem pesisir.

Menyikapi inisiatif tersebut, Kitakyushu, Jepang , menjadi salah satu mitra potensial yang patut dipertimbangkan. Kota ini berhasil dalam pengelolaan lingkungan dan pembangunan maritim berkelanjutan, menjadikannya contoh yang relevan bagi Lampung.

Di era globalisasi dan pembangunan berbasis kemiskinan, kerja sama antar daerah di berbagai negara semakin krusial.

Salah satu mekanisme yang terbukti efektif dalam mempercepat pertumbuhan daerah adalah program Sister City atau Sister Province. Surabaya, misalnya, telah menjalin kerja sama dengan Kitakyushu dalam pengelolaan lingkungan dan infrastruktur perkotaan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kemitraan dengan Kitakyushu bukan sekadar wacana, tetapi dapat diwujudkan dengan langkah nyata.

Lampung dan Kitakyushu memiliki peluang besar untuk menjalin strategi kemitraan yang saling menguntungkan. Kesamaan geografis, potensi ekonomi, serta visi pembangunan berbasis lingkungan menjadikan kerja sama ini sangat layak untuk diwujudkan.

Kesamaan Geografis dan Potensi Maritim

Baik Kitakyushu maupun Lampung memiliki karakteristik geografis yang serupa, yaitu berbatasan dengan perairan dan memiliki pelabuhan strategis. Kitakyushu, yang terletak di utara Pulau Kyushu, memiliki Pelabuhan Moji dan Kokura, yang menjadi pusat perdagangan dan industri di Jepang. Sementara itu, Lampung memiliki Pelabuhan Panjang dan Bakauheni yang menjadi gerbang utama logistik antara Sumatera dan Jawa.

Kesamaan ini membuka peluang untuk berbagi pengalaman dan teknologi dalam pengelolaan pelabuhan, logistik maritim, serta pengembangan ekonomi berbasis kelautan. Kitakyushu yang telah maju dalam pengelolaan pelabuhan dan industri maritim berkelanjutan dapat membantu Lampung dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor maritimnya.

Kolaborasi dalam Keberlanjutan dan Industri Hijau

Kitakyushu dikenal sebagai Eco-Model City, yang berhasil mengatasi masalah polusi akibat industrialisasi dan kini menjadi contoh global dalam pengelolaan lingkungan. Lampung, di sisi lain, juga tengah berupaya meningkatkan keberlanjutan, terutama dalam sektor perikanan, konservasi pesisir, dan energi terbarukan.

Melalui kerja sama ini, Lampung dapat belajar dari Kitakyushu dalam pengelolaan limbah industri, pemanfaatan energi hijau, serta strategi pembangunan kota yang berwawasan lingkungan. Manfaatnya tidak hanya akan dirasakan pada sektor ekonomi, tetapi juga pada ekosistem pesisir di Lampung.

Peluang Pendidikan dan Riset Teknologi

Kitakyushu memiliki universitas dan pusat penelitian seperti Kyushu Institute of Technology dan University of Kitakyushu, yang memiliki keunggulan dalam bidang teknologi industri dan lingkungan. Jika Lampung menjalin kemitraan akademik dengan Kitakyushu, ini akan membuka berbagai peluang strategi.

Seperti pertukaran pelajar, penelitian bersama, serta pengembangan teknologi kelautan dan perikanan berbasis AI dan IoT.

Saat ini, setidaknya dua perguruan tinggi di Lampung telah menjalin kerja sama dalam program pertukaran mahasiswa dengan The University of Kitakyushu, yakni Universitas Bandar Lampung dan Institut Teknologi Sumatera.

Dengan adanya program pelatihan tenaga kerja di sektor industri maritim dan lingkungan, kualitas sumber daya manusia di Lampung dapat meningkat, sehingga mendorong transformasi industri lokal menjadi lebih modern dan berkelanjutan.

Kerja Sama Pariwisata Bahari

Kitakyushu memiliki destinasi wisata sejarah seperti Mojiko Retro dan Kokura Castle, yang sukses mengembangkan pariwisata berbasis warisan budaya dan industri. Sementara itu, Lampung memiliki Teluk Kiluan, Pulau Pahawang, dan Taman Nasional Way Kambas, yang berpotensi menjadi destinasi ekowisata kelas dunia.

Jika kerja sama ini terjalin, Lampung dapat memanfaatkan pengalaman Kitakyushu dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan, termasuk dalam pengembangan infrastruktur wisata dan strategi pemasaran internasional.

Kesimpulan: Peluang yang Harus Segera Diwujudkan

Kitakyushu dan Lampung memiliki kesamaan geografis, tantangan, dan visi pembangunan yang sejalan. Kerja sama dalam bentuk kota kembar (sister city) atau provinsi kembar (sister province) tidak hanya mempererat hubungan kedua daerah, tetapi juga memberikan dampak positif dalam sektor ekonomi, lingkungan, pendidikan, dan pariwisata.

Selain itu, pengalaman Kitakyushu yang berhasil menjadi Sister City bagi Kota Surabaya dapat menjadi acuan bagi Lampung dalam membangun kerja sama serupa. Dengan adanya keinginan kuat dari Gubernur Lampung untuk mendorong kemitraan internasional berbasis ekosistem, langkah nyata harus segera diambil.

Pemerintah Provinsi Lampung perlu menjajaki komunikasi dengan Pemerintah Kota Kitakyushu melalui diplomasi resmi, kerja sama akademik, serta kemitraan industri. Jika berhasil diwujudkan, kerja sama ini akan menjadi model kemitraan global yang tidak hanya meningkatkan daya saing ekonomi Lampung. Tetapi juga memastikan kelestarian sumber daya maritimnya untuk generasi mendatang. (***)

Penulis: Dr. Eng. Dadang Hartabela. (Wakil Direktur Center for SDGs Studies dan Dosen Arsitektur UBL).

Editor Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

13556


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved