BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Nyeri pinggang adalah salah satu masalah penyakit yang paling penting dengan rata-rata 80 persen manusia pernah mengalaminya. Dokter ahli bedah ortopedi, dr Harmantya Mahadhipta, dari RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, mengatakan hal itu dalam Seminar Kesehatan, di Auditorium Pascasarjana UBL, Senin (4/9/2017).
Seminar Kesehatan itu digelar atas kerja sama UBL dengan RS Premier Bintaro, Tanggerang Selatan. Harmantya menambahkan seminar ini sangat penting karena terkait nyeri pinggang itu 70 persennya adalah masalah otot. Hal itu dapat beresiko kelumpuhan dan itu membutuhkan tindakan operasi. Harmantya juga menjelaskan banyak faktor penyebab nyeri pinggang pada manusia.
Bisa karena infeksi pada otot atau tulang belakang, trauma atau benturan yang hebat pada pinggang, kelainan tulang belakang, dan lain-lain. Salah satu yang cukup sering adalah yang dinamakan Hernia Nucleus Pulposus (HNP), kata dia.
Dokter ahli bedah lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan HNP adalah penyakit yang biasa dikenal oleh masyarakat syaraf kejepit. Hal itu terjadi karena terlalu seringnya bekerja keras yang membuat cairan pada bantalan yang berada di antara tulang menjadi keras. Seharusnya, cairan tersebut bersifat kenyal, sehingga pergerakan tulang menjadi lentur.
Artinya, aktivitas bergerak dapat dilakukan dengan leluasa. Secara mekanis ia menjelaskan bahwa ketika cairan pada bantalan antara tulang mengering, hal itu dapat menyebabkan bantalan menjadi pipih dan pendek. Jika dibiarkan, serabut yang melindungi bantalan bisa sobek.
Sobeknya bantalan menyebabkan cairan keluar dari tempatnya dan kemudian menekan saraf yang ada di sekitarnya, kata Harmantya. Akibatnya, kata dia, timbulah rasa nyeri yang sangat luar biasa seperti demam, ngilu, kesemutan, sampai terasa seperti terkena setrum. Rasa sakitnya menjalar hingga ke bawah hingga betis. Hal ini terutama sangat terasa ketika buang air besar, batuk, atau bermacam-macam aktivitas yang menyebabkan tekanan pada perut.
Dokter spesialis ortopedi lulusan 2013 dari Universitas Indonesia ini juga menanggapi terkait tingginya ketakutan orang Indonesia dibanding dengan orang luar terhadap operasi. Hal ini menyebabkan rata-rata memilih ke jalur alternatif seperti ke panti pijat, dukun, dan alternatif lain.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kita tidak perlu takut akan tindakan operasi. Untuk masalah nyeri pinggang yang disebabkan kerusakan otot tulang belakang kini telah hadir teknologi yang meminimalisir luka sayatan terhadap tindakan operasi, kata dia.
Tidak hanya itu, dokter kelahiran 1983 ini mengatakan bila masih ringan nyeri pinggang bisa diatasi cukup dengan berolahraga. Misalnya, berenang, pilates, dan yoga dengan konsentrasi di area tulang belakang. Cara lain, dengan menjalani fisioterapi. Sebenarnya, memperbaiki posisi duduk dan tidur pun bisa mengatasi nyeri pada pinggang.
Para peserta yakni para dosen dan staf UBL antusias pada seminar itu. Terlihat banyaknya peserta yang ingin bertanya atau curhat terkait masalah nyeri pinggang. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
23238
Bandar Lampung
5080
202
18-Apr-2025
263
18-Apr-2025
1455
18-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia