Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Spot Pantai Burung Mandi Mulai Dikembangkan Kemenpar
Lampungpro.co, 28-Feb-2017

2235

Share

BELITUNG, (LAMPRO) -Pantai Burung Mandi di wilayah Kabupaten Belitung Timur, menjadi destinasi wisata baru di Tanjung Kelayang tengah yang kini sedang dikembangkan oleh Kementrian Pariwisata (Kemenpar).
Wilayah Manggar ini masuk dalam program pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang.  Pantai yang pernah menjadi tambang timah ini memiliki ombak yang tenang, air laut yang jernih, pasir putih dan berbagai keistimewaan lainnya.
#
"Pantai Burung Mandi bisa menjadi tempat wisata religi, karena di sekitar pantai juga terdapat Vihara Dewi Kwan Im, yang dibangun lebih dari dua setengah abad lalu sekitar tahun 1747. Selain itu juga terdapat patung Buddha Bodhisttwa yang dalam posisi setengahnya tenggelam dalam pasir pantai," ujar Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Hiramsyah S Thaib.
Hiram mengatakan, vihara yang terletak di pulau kecil ini memang sengaja diberi nama demikian karena konon Dewi Kwan Im pernah bersembahyang di atas batu yang ada di Kon Im (tempat sembahyang paling besar).  Wisatawan pasti penasaran dengan tempat yang paling bersejarah ini untuk itu ada baiknya segera di eksplorasi.
"Setiap harinya, tempat tersebut selalu didatangi oleh banyak umat Buddha untuk berdoa dan para wisatawan yang penasaran dengan vihara tertua di Indonesia ini. Bahkan, tahun ini usianya sudah menginjak 267 tahun," kata Hiram.
Karena pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Belitung Timur, maka Kemenpar terus meningkatkan sinergitas dengan pihak terkait untuk pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan dan homestay sebagai pilihan di saat keberadaan hotel belum banyak tersedia di sekitar Pantai Burung Mandi.
"Jalan beraspal menjadi akses penunjang menuju Pantai Burung Mandi ini. Bagi pengunjung yang berniat menginap dimanjakan dengan homestay. Kini keberadaannya mulai diperbanyak dan menjadi salah satu program prioritas Bapak Menteri Pariwisata Arief Yahya," kata Hiram.
Ia menambahkan, tim homestay sudah melakukan sosialisasi kepada Dinas Pariwisata dan para kepala desa Kabupaten Belitung serta Belitung Timur sejak 21 Februari 2017 lalu, dilanjutkan dengan kunjungan lapangan. 
Saat ini, sudah terdapat 99 homestay di kawasan itu yang tersebar di wilayah Sijuk, Membalok dan Selatnasik. "Keuntungan adanya homestay bagi wisatawan selain murah, jarak kedaerah wisata tidak jauh dan bisa sekaligus berbaur mengenal masyarakat lokal disana," katanya.
Untuk aksesbilitas, Bandara Hanandjoeddin segera menjadi bandara internasional dengan menambah panjang landasan pacu sampai 2.500 meter dan memperbesar terminal penumpang untuk menampung 20 ribu orang.  "Pesawat Boeing 737-800 saat ini sudah bisa mendarat disana. Kedepan pemerintah mengundang maskapai dalam negeri Garuda Indonesia, Lion Air dan Sriwijaya Air untuk membuka rute Kualalumpur-Tanjungpandan dan Singapura-Tanjungpandan," ujarnya.
Destinasi prioritas Tanjung Kelayang di Belitung tak hanya fokus membangun KEK Pariwisata. Saat ini, tim Pokja Percepatan 10 Bali Baru juga tengah mempersiapkan Belitung untuk membangun Kawasan Wisata Geopark berskala internasional yang diakui UNESCO. "Mulai 23-28 Februari 2017, Professor Ibrahim Kommo, vice chairman UNESCO Global Geopark (UGG) ditemani oleh tim geopark asia pasific berkunjung ke Belitung dalam rangka melihat kesiapan Belitong untuk menjadi UGG. Sekaligus melakukan training geopark clinic kepada seluruh stakeholder geopark Belitung," kata Hiram.
Ia mengingatkan, pada 4-5 Maret 2017 mendatang diselenggarakan kejuaraan dunia MXGP 2017 di Pangkal Pinang-Bangka. MXGP adalah the best off-road motor sport in the world. Perhelatan ini akan ditonton 1,42 miliar penduduk dunia.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved