BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung, sukses menggelar acara Gebyar Ramadan Keuangan Syariah atau Gerak Syariah di Lampung selama tiga hari, dengan terus menggalakkan literasi keuangan syariah sekaligus meningkatkan perlindungan konsumen di sektor keuangan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah sosialisasi Indonesia Anti-Scam Centre (IASC), sebuah inisiatif yang bertujuan mempercepat penanganan kasus penipuan di sektor jasa keuangan.
Kepala OJK Lampung, Otto Fitriandi mengatakan, maraknya kasus penipuan keuangan, termasuk yang mengatasnamakan layanan keuangan syariah, menjadi perhatian serius, sehingga masyarakat perlu memahami cara kerja keuangan syariah yang benar dan mengenali modus penipuan agar tidak terjebak dalam investasi ilegal atau skema keuangan yang merugikan.
"IASC hadir sebagai pusat koordinasi antara OJK, industri keuangan, dan aparat penegak hukum dalam menangani laporan penipuan keuangan. Mayoritas masyarakat Indonesia tingkat ingin tahunya tinggi, sehingga hal ini menjadi celah oknum-oknum penipu melancarkan aksinya melalui midus link undangan menang undian dan lain sebagainya," kata Otto Fitriandi dalam keterangannya, Senin (10/3/2025).
Dalam even tersebut, OJK Lampung juga menekankan pentingnya verifikasi sebelum melakukan transaksi keuangan, baik melalui perbankan syariah maupun lembaga keuangan lainnya.
Selain itu, OJK Lampung juga turut mendorong masyarakat untuk selalu mengecek legalitas suatu layanan keuangan melalui kanal resmi OJK dan segera melapor jika menemukan indikasi penipuan.
"Dengan adanya IASC, semakin cepat dilaporkan kasus penipuan, kerugian kemungkinan besar bisa diselamatkan, karena dilakukan pemblokiran rekening milik pelaku," ujar Otto Fitriandi.
Salah satu keunggulan IASC adalah kemudahan pemblokiran rekening pelaku kejahatan, meskipun dana korban telah dipindahkan ke berbagai rekening lain selama masih berada dalam sistem jasa keuangan.
Korban penipuan kini dapat melaporkan kejadian melalui situs resmi IASC di http://iasc.ojk.go.id. Situs tersebut, dirancang agar mudah diakses melalui Ponsel, sehingga memudahkan korban dalam melakukan pelaporan dengan cepat.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan even Gerak Syariah ini, dapat memberikan manfaat yang besar dan nyata bagi peningkatan kapasitas terkait keuangan syariah kepada masyarakat Lampung, dan menjadi awal yang baik bagi kesejahteraan daerah Lampung," ungkap Otto Fitriandi.
Dapat diketahui, kinerja industri perbankan syariah di Lampung menunjukkan pertumbuhan positif pada Januari 2025, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini tercermin dari tumbuhnya aset Rp1,09 triliun atau sebesar 16,01 persen dari yang awalnya Rp6,84 triliun menjadi Rp7,93 triliun. Sementara untuk penyaluran pembiayaan juga turut meningkat 15,58 persen atau Rp0,84 triliun dari yang sebelumnya Rp5,37 triliun menjadi Rp6,21 triliun.
Sedangkan pada Industri Keuangan Non Bank (IKNB) atau pada sub sektor perusahaan pembiayaan turut mengalami peningkatan, yaitu pada kuartal ketiga tahun 2024 nilai outstanding piutang pembiayaan sebesar Rp9,83 Triliun.
Secara year on year, piutang pembiayaan mengalami kenaikan 1,02 persen atau naik Rp99 miliar. Kenaikan didukung pada piutang pembiayaan modal kerja yang tumbuh sebesar 131,41 persen dan investasi berdasarkan prinsip syariah tumbuh 71,24 persen, namun terdapat penurunan terhadap piutang pembiayaan multiguna sebesar 182,60 persen.
Piutang pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi, untuk tiga besar didominasi oleh perdagangan besar dan eceran, reparasi, dan perawatan mobil dan sepeda motor 33,57 persen, lalu pertanian, kehutanan dan perikanan 10,46 persen, serta transportasi dan pergudangan sebesar 7,85 persen.
Pada Pembiayaan atau penyertaan modal ventura di Lampung secara year on year (yoy), piutang pembiayaan mengalami penurunan Rp8 Miliar atau 2,48 persen menjadi Rp314 Miliar posisi September 2024 dibandingkan posisi tahun sebelumnya posisi Septembr 2023 Rp322 miliar.
Untuk NPF tercatat mengalami sedikit kenaikan sebesar 1,18 persen menjadi 8,87 persen diposisi September 2024. Asct Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Lampung tumbuh Rp4,79 miliar atau 0,13 persen yoy dari sebelumnya Rp37,42 miliar pada posisi 31 Agustus 2023 menjadi Rp42,21 milier pada posisi posisi 31 Agustus 2024.
Peningkatan aset LKM didorong oleh peningkatan dana pihak ketiga sebesar Rp11,47 miliar pada posisi 31 Agustus 2023 menjadi Rp12,62 miliar pada posisi 31 Agustus 2024.
Jumlah penyaluran pinjaman oleh perusahaan pergadaian di Lampung mengalami pertumbuhan 18,31 persen atau naik Rp103 miliar dari posisi sebelumnya sebesar Rp710 miliar menjadi Rp840 miliar. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
4328
Humaniora
18265
Humaniora
8999
Pesisir Barat
7842
3033
10-Mar-2025
221
10-Mar-2025
259
10-Mar-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia